Dengan kebijakan terbaru dari Dorna mengadakan Sprint Race, maka total balapan yang akan dilakukan semua rider, khususnya kelas premier mencapai 42 kali.
Balapan Sprint Race akan dilangsungkan pada hari Sabtu, dan race resminya akan dilakukan sehari kemudian.
Artinya, dengan 21 seri plus adanya Sprint Race, membuat Fabio Quartararo dan kawan-kawan bakal melakoni 42 balapan.
Sprint Race sendiri digagas Dorna untuk menarik animo penikmat MotoGP menyaksikan race langsung di sirkuit.
Maklum, dalam dua hingga tiga musim terakhir, pamor MotoGP mengalami penurunan.
Diungkapkan CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, Sprint Race diadakan satu musim penuh di MotoGP 2023.
"Sejak awal kami sudah menjelaskan bahwa Sprint Race akan berlangsung di setiap seri (MotoGP 2023)," papar Carmelo, dikutip dari laman Autosport.
"Ini menjadi standar baru untuk meningkatkan jumlah penonton pada hari Sabtu," paparnya menambahkan.
Meski pro dan kontra mengiringi penetapan Sprint Race, namun ide tersebut sudah ketok palu untuk diesekusi pada MotoGP 2023.
3. Lakoni 10 Race di Luar Eropa
Ini menjadi warna baru dengan menggelar 10 dari 21 seri di luar Eropa.
Menjadi pertanyaan besar mengapa nyaris 50 persen race MotoGP 2023 berlangsung di luar Eropa. Padahal seri di Eropa menjadi cikal bakal balapan Grand Prix roda dua ini berkembang.
GP Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang, Amerika, Argentina, Australia, Qatar, Kazakhstan dan India menjadi seri non-Eropa.
Dua seri terakhir merupakan debut bagi MotoGP 2023 di negara tersebut.
(Tribunnews.com/Giri)