Bertahan bersama Honda merupakan jaminan jika Marquez mendapatkan upah alias gaji tinggi.
Seperti sekarang, pembalap berjuluk The Baby Alien ini menjadi rider dengan bayaran tertinggi di pentas MotoGP.
Juara dunia MotoGP enam kali ini memperoleh 15 juta Euro atau Rp 226 miliar per musim.
Namun jika Marquez masih berambisi untuk menambah pundi-pundi gelar juara dan melewati raihan Valentino Rossi, maka hengkang dari pabrikan Jepang menjadi opsi ideal.
"Ketika awal kedatangan, Marquez 100 persen mendominasi. Namun itu dulu, sekarang dia tak lagi muda," papar Jorge Lorenzo, dikutip dari laman Motosan.
"Bukan saya tak percaya kualitasnya. Saya tetap menempatkan Marquez sebagai kandidat kuat untuk gelar juara dunia, namun zaman sudah berbeda, ini tak akan mudah," sambung pria yang berjuluk X-Fuera ini.
Lorenzo kemudian menyebut Honda menjadi satu-satunya pabrikan yang berani menggaji tinggi Marquez. Dan itu dipandang sebagai hal yang wajar.
Sumbangsih berupa enam gelar juara dunia sejak 2013 menjadi bukti sahih bagaimana komitmen Marquez bersama Honda.
"Honda memberikan kontrak empat tahun dengan bayaran tertinggi, dan itu wajar diperoleh Marquez. Akan tetapi bursa juara sudah berbeda, Ducati berkembang pesat," terang Lorenzo.
"Sudah saatnya untuk Marquez memilih, antara menambah jumlah uang atau masih berambisi meraih gelar juara dunia," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)