TRIBUNNEWS.COM - Tes rider Honda di MotoGP 2023, Stefan Bradl menyebut keberadaan Marc Marquez memiliki dua sisi mata pisau bagi tim yang diperkuat.
Satu sisi, Marc Marquez memberikan jaminan gelar. Terbukti Honda merasakan enam trofi juara dunia MotoGP sejak rider asal Spanyol ini debut di kelas para raja tahun 2013.
Namun di sisi lain, ada sebuah "kutukan" yang mengiringi langkah seorang Marc Marquez.
Apa yang diungkapkan tes rider asal Jerman tersebut merujuk kepada performa Honda di tiga musim terakhir.
Baca juga: Cuma Marc Marquez yang Bisa, Raih Gelar Juara Dunia MotoGP 2023 Bermodal Motor Amburadul
Pabrikan asal Jepang ini benar-benar kehilangan tajinya.
Tak hanya gagal bersaing dalam perebutan gelar juara, namun juga pengembangan RC213V yang lamban menjadi sumber masalah lain.
Paling utama, cedera yang menimpa Marc Marquez menjadi problem paling besar dari Honda.
Pasalnya tim berlogo sayap tunggal mengepak ini selalu mengembangan kuda besinya dengan Marc Marquez sebagai pusatnya.
Cedera yang memaksa Marc Marquez tak boleh bersentuhan dengan motor menyebabkan Honda mau tak mau berpindah fokus.
Musim MotoGP 2020, Pol Espargaro menjadi pember feedback untuk pengembangan RC213V. Namun hasilnya memang jauh dari kata memuaskan.
Bradl, yang merupakan orang dalam dari Honda mengetahui situasi tersebut dengan jelas.
Dia kemudian faham apa yang menjadi alasan bos KTM, Stefan Pierer, enggan bekerjasama dengan pembalap berjuluk The Baby Alien ini.
"Ini situasi yang tak mudah bagi manajer Honda, siapapun itu orangnya," buka Stefan Bradl, dikutip dari Speedweek.
"Saya teringat apa yang dikatakan bos KTM (Pierer), dia tak ingin bekerja sama dengan Marc Marquez," sambungnya.