Baca tanpa iklan
"Jika Marc Marquez yang meraih kemenangan, maka itu adalah berkat kualitas sang pembalap. Namun sebaliknya, jika dia (Marquez) kalah, maka kesalahan akan ditimpakan kepada motor dan tim," kenang Bradl.
Apa yang diungkapkan Bradl memang tak sepenuhnya 100 persen salah. Honda bak mengalami kebergantungan kepada Marc Marquez.
Ketiadaan The Baby Alien membuat si Oranye dari Negri Sakura ini kelimpungan. Dan benar, bukan Marc Marquez yang menjadi subjek kesalahan, namun RC213V-nya yang dinilai bermasalah.
"Memiliki Marc Marquez dalam sebuah tim itu layaknya berkah dan kutukan, jadi itu sepaket," tegas Stefan Bradl.
Honda berpacu dengan waktu untuk segera menemukan set-up terbaik bagi RC213V.
Apalagi Marquez beberapa kali mengeluhkan bahwa settingan RC213V yang terbaru belum memuaskannya.
Ini menjadi pekerjaan besar bagi insinyur tim Honda.
Jika apa yang diinginkan pembalap asal Catalan tersebut tak dipenuhi, bukan tak mungkin Marc Marquez hengkang dari Honda setelah kontraknya usai, yakni di MotoGP 2024.
Untungnya, Honda mendatangkan duet eks Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins untuk musim 2023.
Lewat kehadiran keduanya, diharapkan bisa membantu Honda dalam pengembangan kuda besinya.
(Tribunnews.com/Giri)