News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

Alasan PBSI Trending di Twitter, Hengkangnya Flandy Limpele dan Konsep Kontrak Kerja Jadi Sorotan

Penulis: Niken Thalia
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alasan PBSI Trending di Twitter, Hengkangnya Flandy Limpele dan Konsep Kontrak Kerja Jadi Sorotan - Pelatih ganda campuran pendamping tim Indonesia di turnamen bulutangkis Kejuaraan Dunia Junior 2022, Flandy Limpele (Dok: PBSI)

TRIBUNNEWS.COM - Nama PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) terus jadi trending topic Twitter sejak hengkangnya Flandy Limpele dari pelatnas.

Dari pantauan Tribunnews, sampai saat ini kurang lebih ada 3 ribu cuitan soal PBSI yang tengah jadi sorotan khususnya dari Badminton Lovers.

Mencuatkan kata PBSI di trending topic tak lepas dari keluarnya Flandy Limpele dari Pelatnas dan sistem kontrak kerja yang ada di Pelatnas Cipayung.

Sebelumnya, pelatih ganda campuran itu memutuskan untuk hengkang dari PBSI sejak (28/2/2023) lalu.

Baca juga: PBSI Luruskan Sejumlah Kabar Terkait Mundurnya Flandy Limpele untuk Gabung Hong Kong

Flandy Limpele resmi gabung PBSI dan akan menukangi ganda campuran. (Website Resmi pbsi.id)

Di mana Flandy menerangkan bahwa tak ada kemungkinan untuknya naik kelas jadi pelatih utama.

Sebab mengingat setelah melanglang buana di berbagai negara, Flandy acap kali dipercaya sebagai pelatih kepala.

"Awalnya karena saya menerima beberapa tawaran dari luar negeri untuk menjadi headcoach (Pelatih Kepala) di nomor ganda," buka Flandy sebagaimana dikutip dari BolaSport.

"Jobdesk-nya (memiliki tanggung jawab) besar, maka tentu saja nilai kontrak juga mengikuti."

"Saya sadar, bahwa posisi saya adalah pelatih pratama dan saya tahu diri bahwa di PBSI tidak ada ruang untuk saya naik ke pelatih utama."

"Karena itu, saya mengajukan resign secara lisan kepada PBSI di akhir bulan Desember 2022," katanya menambahkan.

Bukan hanya itu, Flandy juga menerangkan selama melatih di PBSI tidak ada kesepakatan kontrak secara resmi.

Secara tidak langsung, selama Flandy melatih tak ada hitam di atas putih untuk melegalkan statusnya sebagai pelatih.

Karena itu mantan pasangan Eng Hian ini merasa kurang nyaman gegara tak ada sistem kontrak pada umumnya.

"Tidak adanya kontrak fisik sejak saya masuk juga menjadi pertimbangan saya untuk keluar (dari PBSI, red)," jelas Flandy.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini