“Treknya bersih, tapi cengkeramannya lebih buruk dan gundukan juga lebih besar dari tahun lalu,” terangnya.
"Ada gundukan besar di tikungan 3 dan juga di tikungan 11, di mana Anda kehilangan banyak akselerasi di titik-titik cepat dan penting di sirkuit. Anda kehilangan setengah detik dengan mudah di dua titik ini karena motor tidak mampu berakselerasi," tegasnya.
Meski demikian, keluh kesah Aleix Espargaro tak merubah fakta bahwa dirinya membidik kemenangan kedua beruntun di grand prix Argentina.
Sekaligus menjadi kemenangan perdananya di musim MotoGP 2023.
"Tujuan kami adalah bertarung di depan dan kami melakukannya, sangat fantastis,” katanya.
Meski demikian, misi tersebut dijamin tak akan berjalan mulus. Ducati, juga menjadi ancaman serius bagi ambisi Aleix Espargaro.
Sebagai catatan saja, sejak Termas de Rio Hondo digunakan balapan MotoGP musim 2014, belum ada satupun pembalap Ducati yang naik podium kemenangan. Artinya, ini menjadi momentum bagi Francesco Bagnaia untuk mengakhiri catatan minor Ducati.
(Tribunnews.com/Giri)