News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

World Beach Games

Soal Penolakan Israel di AWBG di Bali, Raja Sapta Oktohari: Jangan Sampai Indonesia Dikucilkan

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari saat memberikan penjelasan mengenai persiapan ANOC  World Beach Games 2023 Bali, Kantor NOC Indonesia, Menara Olahraga, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Soal Penolakan Israel di World Beach Games di Bali, Raja Sapta Oktohari: Indonesia Jangan Sampai Dikucilkan Gara-Gara Olahraga

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari mengatakan persiapan ANOC World Beach Games (AWBG) yang akan diadakan di Bali pada 5-12 Agustus 2023 masih terus berjalan.

Persiapan tak terganggu dengan adanya pernyataan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Wayan Koster sebelumnya mengatakan bahwa Bali menolak kehadiran Timnas atau atlet Israel di Bali pada AWBG 2023.

Baca juga: Gubernur Bali Bersikukuh Tolak Kontingen Israel di World Beach Games, Apa Langkah KOI?

“Saya berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam persiapan AWBG. Karena dengan dinamika dan isu-isu yang terjadi, mereka terus bekerja ingin memastikan bahwa kegiatan ini bisa sukses. Jadi semua opsi-opsi tetap kita buka,” kata Okto di Kantor NOC Indonesia, FX Sudirman, Jakarta, Kamis (6/4/2023).

“Dan sampai hari ini teman-teman di lapangan masih pada kerja semua. Karena pekerjaan itu kan ada pekerjaan administratif, teknis, dan komunikasi,” ujarnya.

Okto menjelaskan perihal tersebut, selain akan berkomunikasi dengan Wayan Koster dirinya juga berencana berkomunikasi dengan IOC dan 14 internasional federasi yang terlibat.

Dalam komunikasi tersebut ia berharap ada solusi sehingga gelaran AWBG tetap bergulir tepat waktu tanpa ada masalah.

Okto tak ingin Indonesia akan semakin dikucilkan oleh dunia apabila multievent ketiga terbesar di dunia ini bakal bernasib seperti Piala Dunia U-20 2023.

“Kita berkomunikasi dengan stakeholders. Ada 14 cabang olahraga berarti ada 14 internasional federasi yang terlibat. Berarti ada 14 statuta yang kita jalankan plus dua statuta yang lain yaitu statuta ANOC dan IOC. Berarti ada 16 statuta yang dijalankan dalam multievent ini,” kata Okto

“Dan saya kira itu semuanya memiliki konsekuensi. Makanya Indonesia terlalu besar untuk dikerdilkan dan Indonesia jangan sampai dikucilkan gara-gara olahraga,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini