TRIBUNNEWS.COM - Doni Haryono yang hingga kini belum tergabung di pemusatan latihan (TC) Timnas voli putra Indonesia dalam rangka persiapan SEA Games 2023, mendapatkan pesan terselubung dari sang pelatih Jiang Jie.
Jiang Jie menyebutkan sejauh ini persiapan Timnas voli putra Indonesia untuk SEA Games 2023 tak menemui kendala sekalipun tanpa kehadiran Doni Haryono.
Bahkan diakui pelatih yang pernah membesut Jakarta LavAni Allo Bank tersebut, skuadnya kini sudah menemukan ritme permainan yang sudah terbentuk.
Dia menyebut kondisi timnya kini berbeda dengan saat Timnas voli putra Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2021 bersama Doni Haryono.
Baca juga: SEA Games 2023: Rindu Doni Haryono, Punya Tempat Istimewa di Skuad Timnas Voli Putra Indonesia
"Doni sudah pernah bergabung pada SEA Games sebelumnya. Agak sulit membuat pola seperti dulu. Saya harus melihat ulang video rekaman pertandingan," kata Jiang Jie dikutip dari BolaSport.
Merujuk kepada pernyataan pelatih asal China ini, Doni Haryono wajib bergegas untuk mengejar ketertinggalan dengan rekan-rekannya soal taktik permainan.
Kabarnya, Doni Haryono baru bisa bergabung di pemusatan latihan di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, pada 18 April nanti.
Jika Doni yang pada musim 2023 membela klub voli Jepang VC Nagano Tridents tidak bisa mengikuti perubahan ritme permainan. Maka bukan tak mungkin posisinya akan tergeser dari line-up utama.
Selain Doni, di posisi Outside Hitter memang Jiang Jie memanggil deretan 'tukang gebuk' mumpuni.
Sebut saja Farhan Halim, Agil Angga Anggara, Boy Arnez, dan Fahry Septian Putratama. Dua nama terakhir ini merupakan pevoli debutan membela skuad Merah-Putih pada ajang SEA Games.
Jika merujuk kepada pengalaman dan senioritas, maka posisi Outside Hitter pada line-up reguler akan disegel Doni dan Farhan Halim.
Namun Jiang Jie tidak bisa memastikan hal tersebut.
Apalagi dia mengakui bahwa pemain muda yang dipanggilnya kali ini secara individu permainan tak kalah epic dari pevoli asal Magelang Jawa Tengah ini.
"Kehadiran pemain muda membuat pola permainan dan ritme tim lebih baik. Awalnya, cukup sulit menyatukan ritme tim," ujar Jie.