"Dengan kondisi sekarang, sanksi harus lebih tegas dan profesional tanpa megacu kepada status pembalap," sambung Lin Jarvis.
Seperti diketahui, sebelumnya FIM memutuskan untuk memberikan Marquez penalty dua lap panjang dan berlaku pada MotoGP Argentina yang telah berlangsung, Minggu (2/4/2023).
Namun, Marquez yang mengalami retak tulang pada tangan kanannya harus absen pada seri tersebut. Dengan begitu, Marquez bisa dikatakan terbebas dari penalti tersebut.
Kejutan terjadi ketika FIM mengubah keputusannya dan memberlakukan penalti tersebut di mana Marquez kembali balapan.
Perubahan sanksi ini langsung diprotes oleh Honda, karena dinilai tidak sejalan dengan regulasi yang berlaku sekarang.
Steward FIM kemudian melemparkan banding Repsol Honda ke pengadilan Banding MotoGP.
Kasus Marquez dinilai membutuhkan pendalaman, sehingga tidak bisa diputuskan segera. Maka dari itu Repsol Honda mengajukan permohonan agar diberlakukan penundaan eksekusi sanksi guna melindungi kepentingan pembalap.
Marc Marquez diprediksi baru bisa kembalai balapan pada MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez pada 30 April nanti.
(Tribunnews.com/Giri)