Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta resmi menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023.
Kejuaraan ini menjadi seri ketiga dalam tur International Federation of Sport Climbing (IFSC) di tahun ini.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, berharap atlet tanah air bisa bicara banyak dalam ajang kali ini.
Hal tersebut untuk meneruskan tren 'All Indonesian Finals' yang sebelumnya pernah terjadi di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Jakarta 2022 lalu.
Seperti diketaahui, Pemanjat tebing Indonesia Aspar Jaelolo memastikan medali emas nomor speed seusai memenangi All-Indonesian Final melawan Kiromal Katibin di Lot 16-17 SCBD, Jakarta, Sabtu (24/9/2023).
Kedua atlet kenamaan Indonesia itu bersaing ketat pada partai pamungkass. Katibin yang melakukan kesalahan individual pun harus menerima kekalahan dari kompatriotnya.
"Kalau FPTI sendiri targetnya atlet kita tetap bisa mempertahankan prestasinya," ujar Yenny.
"Syukur-syukur bisa All Indonesian Final, kalau gak bisa yang penting dapet medali, kalau bisa sih medali emas tetap," harapnya.
Kejuaraan ini akan dihelat selama dua hari pada 6-7 Mei 2023, di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Indonesia akan menerjunkan 22 atlet yang terdiri dari 12 atlet pria dan 10 atlet perempuan untuk berlaga di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing Jakarta 2023.
Secara keseluruhan, Yenny Wahid mengatakan akan ada sekira 120 atlet yang berasal dari 24 negara.
"Acara ini akan diikuti oleh sekitar 120 atlet akan berpartisipasi. Khusus Indonesia akan memgirimkan 22 atlet, 12 atlet putra dan 10 oramg atlet putri," ungkap putri Presiden Abdurrahman Wahid itu.
Babak kualifikasi Kejuaraan Dunia akan dimulai pada Sabtu (6/5/2023) mulai pukul 18.15 WIB. Untuk babak final, akan dihelat pada hari Minggu (7/5/2023) mulai pukul 20.00 WIB.