TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pecinta marathon segera bersiap, karena sebentar lagi akan diadakan ajang lomba lari di Jakarta. Yakni LPS Monas Half Marathon yang diselenggarakan oleh Harian Kompas bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ajang lomba lari Jakarta LPS Monas Half Marathon yang titik mulai di Monas dan berakhir di Istora Senayan GBK ini didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengusung tema ‘Restart for Change’.
Lomba lari ini sendiri akan berlangsung pada Minggu, 2 Juli 2023 mendatang, mulai pukul 05.00 WIB dan selesai pada 08.00 WIB pagi.
Untuk rincian rute LPS Monas Half Marathon dimulai dari Monas yang berlanjut ke Jalan Medan Merdeka Selatan - Gambir - Jalan Veteran - Jalan Medan Merdeka Utara - Jalan Medan Merdeka Barat - Air Mancur Thamrin - Jalan Thamrin - Jalan Sudirman - Patung Pemuda - Blok M dan berhenti hingga Panglima Polim.
Setelah Panglima Polim, para pelari LPS Monas Half Marathon akan memutar dengan rute baru, yakni Panglima Polim ke Blok M - Patung Pemuda - FX Senayan - Hutan Kota GBK - Sultan Hotel dan berakhir di Istora Senayan dalam kawasan Gelora Bung Karno.
Total, para pelari yang menjadi peserta LPS Monas Half Marathon akan menempuh jarak sejauh 21 km. Ajang lomba lari ini berusaha untuk membawa misi memulai kembali semangat khas ibu kota lewat berlari.
Race Director dari LPS Monas Half Marathon tahun ini, Andreas Kansil, mengaku sempat membuat perencanaan rute hingga 13 gambaran.
Namun, melalui diskusi intensif bersama dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP DKI Jakarta, tim panitia berhasil merumuskan rute lomba lari yang dinilai nyaman bagi peserta sekaligus berdampak minim bagi pengguna jalan utama.
"Penggalan jalan di Jakarta itu punya banyak karakter yang berbeda-beda. Belum tentu kami sebagai penyelenggara yang biasa menggambar rute itu paham betul akan karakter masing-masing penggalan jalan," ungkap Andreas dalam sesi diskusi LPS Monas Half Marathon di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
"Kami berdiskusi dari awal dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk mengenal Jakarta lebih baik sehingga bisa merumuskan dan memformulasikan sebuah rute yang memang bukan hanya nyaman untuk para pelari, tapi juga punya dampak yang minim terhadap penggunanya," ucapnya.
LPS Monas Half Marathon gunakan format point to point
Dalam ajang LPS Monas Half Marathon ini, Andreas menuturkan bahwa rute yang dipilih bukan berformat memutar atau looping, tetapi menggunakan format point to point.
"Dengan point to point itu, dalam waktu 30-40 menit, mungkin 5 km pertama itu bisa kita buka kembali untuk pengguna jalan. Nanti secara bertahap menuju ke cut off yang berikutnya itu juga kita buka perlahan ya," ujarnya.
"Kami punya analisis waktu estimasi peserta, biasanya memperhatikan peserta terakhir itu kapan lewat sehingga tim operasional perlombaannya bisa mulai merapikan peralatan hingga nanti tim dari dinas perhubungan dan Satpol PP dapat menormalisasikan kembali jalanan," ujarnya.