Selain itu, meski tampil dalam top performa yang gemilang, namun seorang libero akan terlalu diingat jika dibanding dengan pemain yang memiliki spike bagus.
"Misal kita perform bagus nih, tapi kalau ada yang smashnya bagus ya yang terkenal ya yang smash itu," sambung Rakha, sembari tertawa.
Namun ia juga memiliki pandangan positif soal posisi libero ini. Menurutnya, kans untuk bermain di posisi ini lebih terbuka dibanding yang posisi lain.
"Tapi ada enaknya juga, saingannya lebih sedikit, jadi disitu kita bisa lebih memungkinkan untuk tampil bermain," kata dia.
Terlepas dari kisah pahit manisnya ini, Rakha cukup bersyukur bisa bermain sebagai seorang libero.
Ia justru beruntung bisa tampil di posisi libero ini. Pemain yang membela Surabaya Samator di Proliga 2022 ini cukup sadar dengan postur yang ia miliki ia tak akan bisa optimal jika bermain di posisi lain.
"Kalau jadi posisi ambil spike kayaknya nggak mungkin bisa jadi sampai seperti ini, di Proliga pun susah, apalagi timnas," jelasnya.
Baca juga: Cerita Libero Bhayangkara Presisi Fahreza Rakha Hadapi Bintang Voli Tertinggi di Dunia
Berhadapan dengan Bintang Voli Dunia
Di ajang AVC Mens 2023, pemain-pemain level dunia sudah Rakha hadapi, termasuk pemain voli tertinggi Dmitriy Muserskiy yang membelas klub asal Jepang Suntory Sunbirds.
Dirangkum dari laman Volleybox, Dmitriy Muserskiy yang merupakan atlet asal Rusia ini menduduki chart sebagai pevoli tertinggi di dunia.
Pemain keturunan Rusia dan Ukraina kelahiran 29 Oktober 1988 ini memiliki tinggi badan 218 cm dan berat 104 kg.
Kemampuan spike pemain ini mencapai setinggi 375 cm. Kemampuan Block Muserskiy mencapai 365 cm.
Tinggi Muserskiy lebih tinggi dibanding rekan setim Rakha, Daudi Okello yang memiliki postur 2,01 meter.
Muserskiy juga satu centimeter lebih tinggi dibanding Opposite Jakarta LavAni di Proliga 2023, Leandro Garcia.