News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bulu Tangkis

Tanggapan Santai Lee Chong Wei Komentari Taufik Hidayat soal Hall of Fame BWF

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei berhasil mengalahkan tim Hongkong NG Ka Long Angus pada turnamen Blibli Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018). Lee Chong Wei berhasil melaju ke babak kedua. Legenda tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, menanggapi santai terkait komentar yang disampaikan Taufik Hidayat soal Hall of Fame BWF. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Legenda tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, menanggapi santai terkait komentar yang disampaikan Taufik Hidayat soal Hall of Fame BWF.

Diketahui, baru-baru ini Taufik Hidayat sempat mengomentari tentang penghargaan Hall of Fame BWF yang diraih oleh Lee Chong Wei.

Dalam kanal YouTube JEBREEETmedia TV bersama Valentino Simanjuntak, Taufik Hidayat mengaku tak ambil pusing dengan penghargaan yang diraih mantan rivalnya tersebut.

Era Big Four Bulu Tangkis: Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, Lin Dan, Peter Gade. Legenda tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, menanggapi santai terkait komentar yang disampaikan Taufik Hidayat soal Hall of Fame BWF.(instagram/bwf.official)

Baca juga: Taufik Hidayat Diserang Netizen Malaysia Gegara Komentari Hall of Fame yang Diraih Lee Chong Wei

Namun, komentarnya terkait Hall of Fame BWF justru mendapat sorotan dari netizen Malaysia.

Para penggemar bulutangkis Malaysia beranggapan jika Taufik tidak menaruh rasa hormat kepada Lee Chong Wei.

Tak hanya itu, netizen Malaysia juga menilai bahwa peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut kurang beretika dalam menyampaikan komentar.

Mendengar namanya terseret, Lee Chong Wei pun turut buka suara.

Dikutip dari The Star, Lee Chong Wei mengaku jika penghargaan Hall of Fame BWF yang ia terima berkat dari hasil kerja kerasnya selama masih aktif sebagai atlet bulu tangkis.

"Saya tidak meminta kehormatan kepada siapa pun," kata Lee Chong Wei.

"BWF menghargai pencapaian saya dan saya merasa terhormat untuk diakui."

Komentar Taufik Hidayat Soal Hall of Fame BWF 

Selain Lee Chong Wei, legenda bulu tangkis lainnya yang meraih penghargaan Hall of Fame BWF adalah Lin Dan.

Acara penganugerahan Hall of Fame BWF berlangsung di sela perhelatan Malaysia Masters 2023 pada Jumat (26/5/2023) beberapa waktu lalu.

Tak masuknya Taufik ke dalam jajaran peraih penghargaan Hall of Fame BWF sontak mengundang pertanyaan Valentino Simanjuntak selaku pembawa acara JEBREEETmedia TV.

Mendengar pertanyaan Valentino, Taufik lalu menjawab bahwa dirinya tak mementingkan penghargaan Hall of Fame BWF.

Taufik Hidayat saat ditemui di STC, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4/2022). (tribunnews.com/majid)

"Buat gue itu nggak begitu penting. Kalau gue prestasi jadi yang paling penting. Kalau prestasi itu kan ditentukan diri sendiri, kalau Hall of Fame itu kan ditentukan sama orang," kata Taufik.

"Misalkan gue ketuanya nih, gue mau kasih ke kamu, kan tinggal tulis aja dia masuk di situ. Tapi kalau prestasi kan itu yang menentukan kita sendiri, juara apa engga kan itu lewat kompetisi," sambungnya.

"Ya nggak apa-apa dia dapat penghargaan itu. Mungkin dia lebih pantas menurut BWF, karena dia yang ngasih kan. Kebetulan BWF itu berkantor di Malaysia, ya silakan saja," lanjut Taufik.

Mantan pebulutangkis yang lahir 10 Agustus 1981 itu juga mempertanyakan soal lebih penting mana antara juara atau sekadar konsistensi saja.

"Dalam pertandingan itu, yang di ambil itu juara atau yang paling lama (konsisten)?" ungkapnya.

"Kalau kamu menang 10 kali perak dan hanya satu kali emas, kamu akan pilih yang mana?" tanya Taufik Hidayat.

"Jadi gue nggak mau gubris. Buat apa memperdebatkan masalah nama doang. Itu hanya tulisan saja," tegasnya.

Baca juga: Lee Chong Wei Sentil BWF, Sindir Jadwal Turnamen Bulu Tangkis yang Tak Manusiawi

Lantas apa sebenarnya Hall of Fame BWF itu?

Secara umum, Hall of Fame adalah penghargaan individu tertinggi yang diberikan kepada seseorang atas prestasinya.

Pada Hall of Fame BWF, penghargaan diberikan oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) kepada atlet yang berprestasi dan memberikan pengaruh yang luar biasa.

Dilansir laman BWF, penghargaan Hall of Fame ini dimulai pada 1996 dengan empat mantan pebulutangkis Inggris yang menerimanya.

Keempatnya adalah S S C Dolby APD, RE, George A Thomas, Betty Uber dan Herbert A E Scheele.

Dari Indonesia sendiri, terdapat 10 nama legenda bulutangkis yang masuk dalam Hall of Fame BWF.

Terakhir atlet dari Indonesia yang meraih penghargaan itu adalah Liliyana Natsir pada Juni 2022 lalu.

Ia juga  menjadi perempuan kedua yang menerima penghargaan itu setelah Susi Susanti pada 2004 silam.

BWF sendiri menerapkan beberapa kriteria terhadap individu yang bisa menerima penghargaan ini.

Hal itu tercantum dalam statuta BWF Bagian 1.2.3 tentang peraturan penghargaa BWF, yakni sebagai berikut.

1.2.1 Hasil dan Prestasi yang luar biasa selama karier bermain penuh.

1.2.2 Kontribusi signifikan untuk olahraga di luar penampilan di lapangan.

1.2.3 Teladan, sosok panutan yang patut dicontoh.

1.2.4 Calon harus sudah pensiun dari kompetisi bulu tangkis internasional atau tidak menjadi bagian penting di sirkuit internasional untuk jangka waktu tiga tahun atau lebih .

1.2.5 Dimonasikan untuk Badminton/Para Badminton, dihormati secara internasional dalam olahraga dan dihormati oleh badan olahraga dunia, seperti IOC, IPC, ASOIF, SportAccord, WADA.

(Tribunnews.com/Isnaini/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini