Tim ranking 1 dunia, Polandia, mencatatkan diri sebagai tim yang merasakan naik podium tiga kali berurutan dalam tiga edisi terakhir VNL (2019, 2021, 2022).
Dari keseluruhan negara berprestasi tersebut, didominasi oleh negara dari dua benua yakni Benua Eropa dan Benua Amerika.
Wakil dari Benua Asia, Afrika dan Australia belum pernah tercatat sebagai juara dunia VNL.
Adapun saat ini status juara bertahan masih dimiliki oleh Prancis, bagaimana kiprah negara lain?
Daftar Juara VNL Putra dari Tahun ke Tahun:
2018
1. Rusia (emas)
2. Prancis (perak)
3. Amerika Serikat (perunggu)
2019
1. Rusia (emas)
2. Amerika Serikat (perak)
3. Polandia (perunggu)
2021
1. Brasil (emas)
2. Polandia (perak)
3. Prancis (perunggu)
2022
1. Prancis (emas)
2. Amerika Serikat (perak)
3. Polandia (perunggu)
Misi Indonesia
Timnas voli Indonesia baik sektor putra dan putri memiliki jalan panjang nan terjal untuk bisa tampil di kejuaraan voli bergengsi dunia, Volleyball Nations League (VNL) 2024.
Ada syarat yang wajib dipenuhi Timnas voli Indonesia untuk berkiprah di VNL musim depan, yakni menyandang gelar juara AVC Challenge Cup dan FIVB Challenger Cup.
Asa untuk Timnas voli Indonesia mewujudkan mimpi lolos ke VNL 2024 terbuka lebar mengingat Rivan Nurmulki cs dan Wilda Siti Nurfadhilah Sugandi dkk mengikuti AVC Challenge yang berlangsung Juni dan Juli mendatang.
Turnamen tersebut akan digelar di Gresik, Jawa Timur untuk putri dan di Taiwan untuk sektor Putra. AVC Challenge Cup adalah jalan pembuka Indonesia untuk bisa tampil di VNL.
FIVB memiliki regulasi terbaru untuk tim yang akan tampil di VNL. Mereka harus menyabet gelar juara FIVB Challenger lebih dahulu karena bukan penyandang status core team.
Artinya jika tim voli putra atau putri Indonesia berhasil juara di AVC Challenge Cup, maka mereka pun harus berjuang kembali di FIVB Challenger Cup.
FIVB Challenger Cup sendiri merupakan kompetisi yang akan menampilkan para juara dari berbagai konfederasi.
Baca juga: Skuad Resmi Amerika Serikat di VNL 2023 Putra: Ada Eks Bhayangkara Presisi dan Kakak dari Sam Holt
Mereka adalah juara AVC Challenge Cup sebagai wakil Asia.
Kemudian ada juara dari Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, tuan rumah dan satu tim yang terdegradasi dari VNL.
Tim yang berhasil juara di FIVB Challenger Cup maka tim tersebut yang akan menjadi satu kontestan untuk VNL di tahun berikutnya.
Kompetisi FIVB Challenger Cup 2023 akan berlangsung setelah pagelaran VNL 2023 rampung.
FIVB Challenge Cup 2023 akan diikuti 8 tim meliputi:
-1 tim dari Asia (juara AVC)
-1 tim dari Afrika (juara CAVB)
-1 tim dari Amerika Utara (juara NORCECA)
-1 tim dari Amerika Selatan (Juara CSV)
-2 tim Eropa (CEV)
-1 tim tuan rumah
-1 tim yang terdegradasi dari VNL
VNL 2023 sendiri diikuti oleh 16 tim meliputi 12 core team (tim inti) dan sisanya merupakan tim challenger.
Dua belas tim tersebut telah ditentukan sejak VNL pertama digelar pada tahun 2018. Tim tersebut untuk sektor putra meliputi Brasil, Italia, Amerika Serikat, Cina, Serbia, Prancis, Argentina, Iran, Polandia, Jerman, Jepang, dan Rusia.
Untuk edisi 2023, Rusia dicoret dari partisipasi karena invasi yang dilakukan negaranya ke Ukraina. Sebagai ganti, Bulgaria diplot untuk mengisi core team.
Sedangkan sektor putri, VNL 2023 terdapat 10 tim utama yang tidak bisa terdegradasi, terlepas dengan hasil yang diperoleh pada edisi sebelumnya.
Tim-tim tersebut kemudian ditambah 6 tim lain yang lolos dari Challenger Cup dari 4 konfederasi berbeda.
Adapun tim inti merupakan negara-negara yang tidak mungkin terdegradasi dari VNL meskipun mereka finis di posisi terakhir.
Sedangkan empat tim challenger bisa terdegradasi apabila menempati peringkat juru kunci dan akan digantikan oleh juara Challenger Cup yang diadakan FIVB setiap tahun.
Jadi, sebuah tim/negara bisa mengikuti VNL apabila bisa menjadi juara Volleyball Challenger Cup terlebih dahulu.
Tim Challenger yang menghuni posisi terburuk di papan klasemen akan terdegradasi ke FIVB Challenger dan digantikan yang meraih juara di edisi tersebut.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Giri)