Namun yang menjadi warning bagi skuad asuhan Nguyen Tuan Kiet, ketika mereka terhenti langkahnya di FIVB Challenger Cup 2023, maka keesokan harinya harus segera bertolak ke Vietnam. FIVB tidak menanggung ongkos jika tim voli putri Vietnam ingin berlama-lama di Prancis.
Garis besarnya, jika Vietnam menelan kekalahan di laga perdana melawan Prancis, maka mereka hari berikutnya sudah harus pulang ke negaranya.
Mengingat di format FIVB Challenger Cup ialah menggunakan sistem eliminasi dan bukannya fase grup. Artinya, satu kekalahan maka tim tersebut pulang dan tidak bisa melanjutkan perjuangannya di FIVB Challenger Cup 2023.
3. Transportasi
Selama berada di Prancis, seluruh akomodasi dan transportasi tim bola voli putri Vietnam ditanggung oleh FIVB.
Namun ketentuan soal hotel menginap juga berlaku di akomodasi transportasi.
4. Dapat Dukungan dari Pakar Statistik Timnas Voli Australia
Yang paling menarik perhatian ialah bantuan berupa pendanaan kepada Vietnam tak hanya datang dari FIVB, namun juga pengusaha bernama Chau Le.
Chau Le merupakan warga Vietnam yang kini berada di Australia dan tengah menjalankan bisnis teknologinya di sana.
Dia bergerak di bidang teknologi sport science. Teknologinya saat ini digunakan oleh sejumlah cabang olahraga di Australia.
Bahkan, Chau Le menjadi tim analisis khusus dari Timnas voli Australia.
Kepastian dukungan finansial dari Chau Le disampaikan oleh Sekretawis Jendral Federasi Bola Voli Vietnam (VFV), Le Tri Truong.
"Tuan Chau Le adalah satu-satunya yang memberikan informasi pendukung dan membantu tim terhubung dengan FIVB sehingga tim dapat bertahan hingga akhir turnamen," terangnya dikutip dari sumber yang sama.
"Dia membantu banyak hal, tak hanya dari segi finansial," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)