"Saya mengerti bagaimana Honda memang memberikan sedikit dukungan, aku merasa tersia-siakan," kata Rins beberapa pekan lalu.
Keluh kesah Rins bukannya tanpa sebab. Honda cenderung kepada mendengarkan apa masukan dari Marc Marquez.
Situasi ini yang kemudian mendorong kepergian Alex Rins dari Honda di akhir musim nanti adalah hal yang logis.
Sedangkan bagi Yamaha, mendapatkan Rins tentu menjadi ajang coba-coba yang layak untuk dilakukan.
Alex Rins punya rekor bagus selama membela tim Suzuki Ecstar, yang notabene punya motor dengan mesin inline 4 layaknya tim garpu tala.
Kepindahan pembalap asal Spanyol sebagai rekan baru Fabio Quartararo akan membuat bursa pembalap MotoGP 2024 akan panas.
Hal itu akan memaksa Franco Morbidelli mencari tim lain, di mana mungkin Mooney VR46 Racing Team akan menjadi tempat barunya musim depan.
Dengan demikian Marco Bezzecchi akan semakin mendapat tekanan untuk pindah ke tim Pramac Racing, dan menggeser Johann Zarco dari sana.
Meski demikian, Alex Rins konon kabarnya bukan satu-satunya pembalap yang tengah dipantau oleh Yamaha.
Toni Arbolino dan Jorge Martin juga masuk daftar kandidat. Tapi jika dihitung dari peluang, maka Alex Rins lah yang berpotensi untuk bergabung ke Yamaha musim depan.
(Tribunnews.com/Giri)