Open spike yang ia lepaskan keras dan menghujam ke jantung pertahanan lawan.
Penampilan ciamik Boy Arnez berimbas pada menit bermain Farhan Halim yang menipis.
Farhan mulai diturunkan lagi di akhir set keempat dan bermain penuh di set kelima.
Selain penampilan ciamik yang ditunjukkan, Boy juga mendapatkan pengalaman yang luar biasa kala tampil di AVC Challenge Cup kali ini.
Meski baru berusia 19 tahun, ia sudah berkesempatan menjajal salah satu kekuatan terbesar voli Asia Tenggara, yaitu Thailand.
Tak cuma tampil, Boy juga menjadi salah satu tumpuan yang membuat Thailand kalang kabut.
Harapannya, Boy Arnez bisa terus meningkatkan kemampuan melalui kompetisi Proliga yang kompetitif.
Hal tersebut akan membuat daya tawarnya di Timnas Voli Indonesia makin besar.
Peluang untuk menggeser seniornya sebagai starter di posisi Outside Hitter bukan lagi menjadi harapan belaka.
Yang jelas, penampilan Boy Arnez di turnamen ini bak menjadi obat kekalahan timnas atas Thailand yang terasa cukup menyesakkan.
Versatile Saingan Rivan Nurmulki
Salah satu alasan pelatih Jiang Jie memanggil Rivan Nurmulki saja untuk slot Opposite nampaknya tak lepas dari kehadiran Boy Arnez Arabi.
Boy Arnez, pevoli asal Rantau Prapat Sumatera Utara ini merupakan versatile yang dimiliki Indonesia.
Dia merupakan pevoli yang dapat mengemban dua tugas di area penyerangan.
Baca juga: Apes Timnas Voli Indonesia vs Thailand: Farhan Ditarik, 2 Pemain Cedera di AVC Challenge Cup 2023