News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Putri Handayani Siap Jalankan Ekspedisi The Explorer’s Grand Slam Dengan Misi Pemberdayaan Perempuan

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Handayani Siap Jalankan Ekspedisi The Explorer’s Grand Slam Dengan Misi Pemberdayaan Perempuan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak banyak pendaki gunung yang melakukan misinya dengan tujuan pribadi sekaligus memberikan manfaat pada masyarakat.

Salah satunya adalah Putri Handayani. Kecintaannya pada kegiatan pendakian gunung, dan keinginan untuk mengoptimalkan potensi diri, serta tekad untuk berdampak positif bagi orang banyak, mendorong Putri untuk memulai misi mendaki tujuh puncak tertinggi di tujuh benua serta mengeksplorasi Kutub Utara dan Selatan.

Memasuki tahun ketujuh dari awal perjalanannya, saat ini Putri Handayani telah menyelesaikan pendakian ke puncak Gunung Kilimanjaro (tertinggi di benua Afrika), Carstensz Pyramid (tertinggi di benua Australia dan Oseania), Elbrus (tertinggi di Benua Eropa), Aconcagua (tertinggi di benua Amerika Selatan) serta Denali (tertinggi di Benua Amerika Utara) untuk mendekatkan diri dengan gelar The Explorer’s Grand Slam yang diharapkan dapat diraih saat menuntaskan petualangan di puncak Gunung Everest. 

Putri Handayani Siap Jalankan Ekspedisi The Explorer’s Grand Slam Dengan Misi Pemberdayaan Perempuan

Jika ekspedisi ini berhasil, Putri akan menjadi orang Indonesia, sekaligus perempuan Asia Tenggara pertama yang mendapatkan predikat tersebut. Tak heran, misi ekspedisi ini pun didukung banyak pihak yang giat memajukan nama Indonesia, terutama perempuan, di panggung internasional, seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Untuk meraih predikat The Explorer’s Grand Slam, tahun ini Putri memfokuskan diri untuk mendaki Gunung Vinson Massif, gunung yang tertinggi di benua Antartika, dan melakukan penjelajahan ke Kutub Selatan, yang merupakan titik paling selatan Bumi.

Sejumlah program persiapan dan latihan pun sudah dirancang. Pada tanggal 22-29 Juli ini,, Putri akan melakukan pelatihan pendakian ke 8 puncak berketinggian di atas 4.000 mdpl di jajaran pegunungan Monte Rosa, Swiss.

“Alasan memilih Monte Rosa Massif karena similarity (dengan Vinson Massif) dari ketinggian dan medan,” ungkap Putri Handayani yang rutin mengandalkan produk kegiatan luar ruang buatan produsen Indonesia, Eiger.

Putri Handayani bersama masyarakat di kaki gunung Cartenz

Tantangan meraih gelar “orang Indonesia sekaligus perempuan pertama yang meraih predikat The Explorer’s Grand Slam” mungkin sangat bergengsi untuk kebanyakan orang, namun bagi Putri, ada pesan lain yang nantinya ingin disampaikan ke publik melalui pencapaian tersebut.

 “Menjadi yang pertama tidak begitu penting. Justru yang lebih penting adalah jangan sampai saya jadi orang terakhir yang punya gelar The Explorer’s Grand Slam dari Indonesia,” tutur lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia tersebut.

‘Jelajah Putri’ Sebagai Sarana Penyetaraan Gender

Di tengah upaya untuk menuntaskan The Explorer’s Grand Slam, Putri Handayani membagikan kegiatannya melalui platform Jelajah Putri di sejumlah media sosial. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong wanita Indonesia untuk berani bekerja dan bertualang dalam bidang-bidang yang umumnya masih didominasi oleh laki-laki.

“Ketika ada anak-anak atau remaja yang melihat (Jelajah Putri), harapannya mereka bisa berpikir ‘Oh, ini Kak Putri perempuan. Kak Putri bisa (beraktivitas) di pengeboran migas lepas pantai, di gunung. Saya juga bisa seperti itu’,” papar Putri Handayani yang beberapa kali diwawancarai National Geographic Indonesia dan sejumlah media lainnya.

Putri Handayani Siap Jalankan Ekspedisi The Explorer’s Grand Slam Dengan Misi Pemberdayaan Perempuan

Masih melalui platform serupa, Putri Handayani juga merintis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art & Mathematics) Discovery Camp. Program ini didesain untuk menginspirasi minat dalam sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika kepada anak-anak, terutama anak perempuan yang tinggal di kaki gunung.

“Kenapa STEAM Discovery Camp? Karena saya engineer dan saya merasakan secara langsung tantangan perempuan di bidang ini. Ini penting banget untuk membentuk mindset mereka (anak-anak) kalau perempuan pun bisa berdaya di bidang-bidang STEAM,” jelas Putri Handayani yang turut memanfaatkan Jejalah Putri sebagai sarana untuk berkolaborasi dengan komunitas-komunitas di bidang engineering.

Turut mendukung upaya Putri Handayani tersebut, sejumlah perhimpunan beranggotakan mahasiswa hingga lulusan Universitas Indonesia lainnya seperti Ikatan Alumni UI (ILUNI UI), Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI), Kamuka Parwata Fakultas Teknik UI (KAPA FTUI), dan Yayasan KAPA FTUI pun tak segan memberikan dukungan. 

Harapan & Rencana ke Depan

Ke depannya, Jelajah Putri diproyeksikan untuk terus mendorong normalisasi keterlibatan perempuan di bidang-bidang non-konvensional.

Menurut Putri, hal tersebut wajib dimulai dengan keinginan kaum Hawa untuk bermimpi dan mengeksplorasi minat, karena masih banyak perempuan yang terlalu cepat terintimidasi serta mempertanyakan kesanggupan diri sebelum mencoba bidang-bidang yang hingga kini masih didominasi oleh laki-laki. 

Bersamaan dengan upaya menormalisasi keberadaan wanita di ‘ruang’ pria, Putri masih mencurahkan fokus untuk menuntaskan sisa tantangan The Explorer’s Grand Slam.

Persiapan yang terbagi menjadi empat aspek utama, yakni fisik, teknikal, mental dan finansial sudah direncanakan dan rutin diimplementasikan untuk menuntaskan misi jangka panjang ini.

“Mau latihan apapun, fisik, teknikal, mental, kita akan bisa menjadi lebih baik dalam hal-hal tersebut, setelah melakukannya berkali-kali,” jelas Putri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini