Posisi setter tak hanya sebagai pengumpan para juru gebuk yakni opposite dan outside hitter, namun juga mengatur ritme penyerangan serta pertahanan kala berlaga.
Timnas Voli Indonesia yang selama ini memiliki Dio Zulfikri dan Nizar Zulfikar hampir tak tergantikan perannya.
Keduanya berkolaborasi saling mengisi satu sama lain di setiap kompetisi membela timnas.
Tak hanya itu, Nizar juga telah membawa Bhayangkara Presisi meraih medali perak pertama tim voli Indonesia mentas di Asia (AVC Club Bahrain 2023).
Kapasitasnya saat itu menjadi setter andalan tanpa Dio namun mampu bermain baik dan konsisten.
Kini giliran Dio bersama LavAni membawa nama Indonesia lawan Filipina, Vietnam hingga Thailand manggung di SEA VLeague 2023.
Peran setter nantinya tak sekedar memberi umpan untuk Dimas Saputra hingga Farhan Halim, tapi juga melayani Hendra Kurniawan hingga M. Malizi melakukanĀ quick spikeĀ yang sering kali menciptakan poin.
Setter kedua atau ketiga juga diperlukan untuk mengatur menit bermain Dio jika dibutuhkan untuk beristirahat.
Apalagi pada AVC Challenge Cup di Taiwan beberapa waktu lalu, Dio mengalami cedera ankle dna harus ditandu keluar lapangan.
Perlu kehati-hatian bagi Dio untuk mengatur permainan juga fisiknya agar fit melewati seluruh pertandingan ke depan.
Seperti yang diterangkan di atas, dua nama setter menjadi calon pendamping Dio nantinya di SEA V League.
Jasen dan Reihan masing-masing pasti memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan.
Banyak hal yang bisa menjadi faktor head to head keduanya, mulai dari pengalaman terkait jam terbang, tinggi badan, spike dan lain-lain.
Soal pengalaman, Jasen memiliki lebih banyak jam bermain pada 2019 mulai berkarier bersama Jakarta Pertamina Enegeri.