TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan legenda balap MotoGP, Valentino Rossi, dirasa layak masuk ke kurikulum pendidikan di Italia sebagai pelecut sekaligus motivasi bagi generasi muda.
Opini tersebut disampaikan oleh sportcaster SkySport MotoGP sekaligus rekan Valentino Rossi, Ivar Nesta.
Hal itu diutarakan oleh Ivar Nesta setelah Valentino Rossi memenang balapan Fanatec GT World Challenge Europe di Sirkuit Misano pada 16 Juli lalu.
Hasil ini menjadi sukses lain dari seorang Valentino Rossi.
Baca juga: MotoGP 2023: Quartararo dan Marquez Tak Sabar Ngebut di Mandalika, Bagnaia Pilih Malaysia
Pembalap The Doctor benar-benar lahir untuk balapan.
Asumsi ini bukannya tanpa sebab melihat bagaimana sukses rider asal Tavullia, Italia itu ketika ngebut menggunakan motor maupun mobil.
Yap, Rossi benar dan tenar di olahraga balap MotoGP. 9 gelar juara dunia yang diraih menjadi bukti sahih bagaimana sukses Valentino Rossi di MotoGP.
Tak hanya itu, ragam rekor diukir oleh pria yang identik menggunakan nomor #46 tersebut.
Bahkan di kalangan GP Mania ada kata pepatah "Valentino Rossi lebih besar dari MotoGP". Realitanya memang demikian, Rossi menjadi salah satu protagonis yang membesarkan dan memperkenalkan balap MotoGP di seluruh penjuru dunia.
Tak heran jika pamor MotoGP cenderung meredup setelah Valentino Rossi memutuskan untuk pensiun di tahun 2021.
Rossi nyatanya tak bisa jauh-jauh dari olahraga yang membesarkan namanya. Kakak dari Luca Marini tersebut gercep membangun tim MotoGP Mooney VR46.
Tim tersebut diawali dari sekolah balap milik Rossi yang berada di Tavullia bernama VR46 Academy. Salah satunya ialah Francesco Bagnaia, juara dunia MotoGP 2022 ini adalah rider jebolan sekolah balap milik Rossi.
Selain mengurus timnya di MotoGP 2023, Rossi juga berkecimpung di balap mobil GT.
Salah satu capaian fantastis yang diraih The Doctor ialah kala memenangi balap Fanatec GT World Challenge Europe 2023 Sprint Cup di Sirkuit Misano.
Bersama sang rekan Maxime Martin di balik kemudi mobil #46 tim WRT, Valentino Rossi sang legenda MotoGP berhasil meraih kemenangan pada race 2.
Ini menjadi kemenangan perdana Valentino Rossi dan Maxime Martin di GT World Challenge Europe 2023.
Kemenangan terasa sangat istimewa karena The Doctor meraihnya di depan para pendukungnya yang memadati tribun sirkuit.
Ivar Nesta yang menjadi komentator pada event balapan tersebut tak jemu-jemunya memberikan sanjungan kepada Rossi.
"Valentino Rossi membuat saya jatuh cinta dengan motorsport," bukanya, dikutip dari laman Mowmag.
"Saya tahu bahwa balapan ini bukan Formula 1. Tapi Rossi adalah magnet dari semua olahraga balap yang dia ikuti."
"Dia (Rossi) adalah pembalap yang penuh akan rasa lapar kemenangan. Dan jujur saja saya tidak akan terkejut di usianya yang ke 44 ini akan ada hal fantastis yang dia ciptakan," sambung Nesta.
Baginya, Rossi merupakan ikon yang tak bisa dijauhkan dari Italia. Bahkan jika perlu, kisah legendaris Valentino Rossi hingga mencapai tahapan sekarang, perlu untuk masuk ke kurikulum pendidikan di Italia.
"Dan itu hal yang indah, karena pesan yang dia sampaikan dalam olahraga, dan mungkin tidak hanya dalam olahraga, sangat mendidik.
Mungkin perjalanan Valentino Rossi harus diajarkan di sekolah untuk menambah semangat bagi generasi penerus, dia sosok yang sangat bagus untuk ditiru," terangnya.
Rossi memang menjadi magnet di manapun berada.
Sekalipun dia sudah pensiun dari MotoGP, kibaran bendera warna kuning bertulis 46 nyaris selalu ada dis etiap seri balapan musim ini.
Hal itu membuktikan bahwa Rossi dan MotoGP merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan.
(Tribunnews.com/Giri)