"Yamaha telah menjanjikan saya banyak hal selama tiga tahun dalam dokumen 'PDF' setebal 10 halaman, di mana 9,5 di antaranya tidak terpenuhi," sambung rider berjuluk El Diablo.
Menuju seri balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pembalap asal Nice, Prancis itu belum ingin membuka file PDF dari Yamaha.
Baca juga: MotoGP: Francesco Bagnaia Pilih Main Aman saat di Inggris, Pecco Juga Sempat Kena Protes KTM
Dia hanya ingin melihat performa nyata dari M1 besutan Yamaha. Sehingga, dia sedikit mengesampingkan tulisan-tulisan di dokumen dari Yamaha.
"Tahun ini, saya tidak ingin melihat 'PDF' itu. Saya tak ingin melihat hal-hal yang tertulis, yang ingin saya lihat adalah motor di Misano karena itu akan menjadi 95 persen motor yang akan digunakan pada 2024."
"Di sana akan terlihat apakah Yamaha benar-benar menginginkan saya di masa depan," ujar tandem Franco Morbidelli.
Sejauh ini, pembalap kelahiran tahun 1999 itu akan memprioritaskan Yamaha mengingat pabrikan itu yang membesarkan namanya di MotoGP.
Akan tetapi seiring dengan segala janji-janji pabrikan berlogo garpu tala yang akan jadi penilaian akhir Quartararo, dia tak akan memberikan kesempatan kedua kepada Yamaha.
"Yamaha adalah prioritas karena itu adalah merek yang membawa saya ke MotoGP. Saya percaya Yamaha dan saya memberinya kesempatan, tapi tidak akan ada kesempatan kedua," jelas Quartararo menegaskan.
"Sekarang, saya merasa lebih bebas. Saya memiliki orang-orang di rumah yang menangani aspek hukum dan keuangan."
"Saya tahu apa yang saya inginkan, saya tak mau pusing. Hal itu akan sangat penting untuk melihat apa yang akan dilakukan Yamaha untuk tahun depan," tukasnya.
(Tribunnews.com/Niken)