TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Usai jalani trek off-road yang berat sejak start di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh pada tanggal 7 September 2023, hingga Base Camp 3 Alue Lesung, hanya setengah peserta IOX 2023 Seulawah 5 yang berhasil finish di Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, pada hari Minggu sore (10/9).
Gagalnya setengah peserta finish di Sigli pada waktu yang ditetapkan, akibat beratnya trek yang dihadapi peserta,. Bahkan agar peserta IOX 2023 Seulawah ke-5 bisa finish di hari Minggu, sebagian besar peserta diijinkan Panitia keluar trek dan ambil jalan pintas.
Menurut Farhan Syafa Fianda, Ketua Panitia IOX 2023 Seulawah ke-5, bila dipaksakan sesuai rencana, Panitia khawatir peserta baru bisa finish hari berikutnya.
Tercatat ada 6 kendaraan yang mengalami kerusakan berat seperti patah as, radiator bocor dan sekitar 10 kendaraan rusak sedang yang bisa diperbaiki ditempat, seperti winch jebol.
Kerusakan ini selain akibat medan yang berat walau kering, tanjakan panjang dan tajam juga trek tanah gembur lumpur hitam yang sulit dilalui. Kondisi trek sempit, di lereng gunung terjal ditambah dengan kendaraan rusak yang menghalangi jalan membuat perjalanan semakin sulit dilalui.
Gagalnya sebagian peserta finish untuk event yang diselenggarakan IOX bukan hal yang aneh, mengingat berat dan ekstrimnya trek yang dibuat dengan standard IOX. Khususnya bagi peserta yang baru pertama kali mengikuti event IOX.
Start Dilepas Pangdam Iskandar Muda Aceh
Sehari sebelum start, tercatat 63 unit kendaraan peserta IOX 2023 Seulawah ke-5 lulus scruut (pemeriksaan kendaraan dan perlengkapannya) dengan standard IOX dan diijinkan start di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh pada tanggal 7 September 2023. Dari 63 kendaraan sempat 10 kendaraan gagal scruut dan harus memperbaiki untuk bisa lulus scruut.
Scruut yang ketat ini untuk memastikan setiap peserta dan kendaraannya siap secara mandiri menghadapi kondisi medan dan kerusakan saat terjadi di trek yang ekstrim.
Dari 63 peserta yang mayoritas berasal dari Aceh, tercatat sejumlah peserta dari provinsi lain di Sumatera, yang antusias mengikuti event. Antara lain Bukit Tinggi dengan 6 peserta, Jambi 3 unit, Tanah Karo 3, Asahan 6, Xtrim Medan 6, jawa barat 1 dan Mandailing Natal 3.
Mengingat event ini sekaligus seleksi untuk calon peserta baru Main Event IOX yang akan diselenggarakan IOX Pusat di tahun 2024, dimana calon peserta baru Main Event IOX diwajibkan lulus seleksi di pre-event di tingkat IOX Chapter, tercatat sekitar 30 peserta event yang mendaftar untuk jalur seleksi Main Event IOX 2024.
Dalam acara start yang dimeriahkan oleh Marching Band Sekolah Pelayaran Malahayati Aceh, Pangdam Iskandar Muda Aceh, Mayjen Novi Helmy Prasetya, SIP, MIP, melepas ke-63 peserta di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Turut hadir tamu kehormatan, Wali Nangroe Aceh Teungku Malik Mahmud AHaythar dan Kajati Aceh Bambang Bachtiar SH, MH yang juga pecinta off-road, serta perwakilan dari Forkopimda Aceh.
Dalam sambutannya, Pangdam Iskandar Muda, menyampaikan event ini sangat tepat untuk mengenalkan indahnya alam Aceh, budaya dan keseniannya. Off-road bisa menjadi media promosi wisata Aceh yang efektif.
Pangdam juga berpesan agar seluruh peserta berhati hati, tertib, sopan di jalan dan patuh peraturan, sehingga event berjalan dengan lancar dan aman.
Selain hadir melepas peserta start, Pangdam juga hadir keesokan harinya dalam acara Baksos yang diselenggarakan oleh Kodam Iskandar Muda bekerja sama dengan IOX chapter aceh , di Desa Panca Kubu, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Dalam Baksos tersebut, dilaksanakan kegiatan pengobatan masal, pembagian sembako, dan penyelesaian Pembangunan masjid yang telah dimulai Pembangunan sejak IOX Seulawah Expedition pertama sampai saat ini yang ke 5 dengan sumbangan dari peserta Event ini.