Persoalan serupa juga dialami tim Honda Racing Corporation.
Sebanyak 30 kru dari Marc Marquez dkk itu mengalami kendala tidak bisa melakukan penerbangan.
"Lebih dari 30 orang tidak dapat melakukan penerbangan yang dijadwalkan," kata juru bicara Honda Racing Corporation.
Setelah kekacauan yang terjadi jelang MotoGP India 2023. Pihak IRTA (International Road racing Team Association) akhirnya buka suara.
Geoff Dixon, Manajer Paddock dari asosiasi tim IRTA, hanya bisa meminta maaf kepada tim-tim dari ketiga kelas (Moto3, Moto2, MotoGP) atas keterlambatan visa.
Menurutnya, agensi India yang dipilih, Fairstreet Sports, benar-benar kewalahan dan gagal total.
Pengajuan visa kini harus dilakukan secara manual dan satu per satu dengan bantuan penuh dari para staf Dorna.
"Perhatian utama kami saat ini adalah untuk membawa semua anggota tim ke paddock di India agar kami bisa menjalankan acara ini," jelas Geoff Dixon.
Asosiasi tim IRTA juga ingin memastikan bahwa tim-tim balap tidak dibebani biaya tambahan.
Tim-tim tersebut kemungkinan besar akan meminta ganti rugi dari penyelenggara India, yang bertanggung jawab atas kekacauan tersebut.
"Harus dipastikan bahwa kami tidak akan pernah mengalami situasi seperti ini lagi," kata para pejabat tim.
(Tribunnews.com/Giri)