TRIBUNNEWS.COM - Herry Iman Pierngadi (IP) menerangkan targetnya ketika menangani ganda campuran Indonesia, Kamis (21/9/2023).
Eks pelatih ganda putra yang akrab disapa Herry IP itu menuturkan bahwa ia bakal fokus untuk membawa anak asuhnya lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Walau begitu, Herry IP menegaskan perlu waktu yang cukup panjang agar target tersebut tercapai.
Sebab dia juga harus merombak banyak hal dari anak asuhnya mulai dari komunikasi hingga program latihan.
Baca juga: Badminton Asian Games 2023 Dipatok Raih 3 Emas, Ujian Berat bagi Fajar/Rian Cs
Namun untuk mengantarkan ganda campuran Indonesia keluar jadi juara, Herry IP menegaskan akan sulit.
Pasalnya level ganda campuran Indonesia masih terbilang menengan kebawah yang artinya cukup sulit bersaing dengan pemain elite dunia.
Kendati demikian, Herry IP tengah menyiapkan strategi ciamik demi bisa mencapai target jangka pendeknya yaitu lolos Olimpiade Paris 2024.
"Kalau target, Pak Alex mengatakan, ada perubahan. Semua butuh waktu. Kalau saya disuruh (target) juara, saya nyerah," tutur Herry IP dilansir djarumbadminton.
"Ngelatih itu nggak gampang, butuh waktu untuk mengubah prestasi di gandacampuran. Dan saya butuh waktu untuk belajar dan adaptasi. itu baru dari segi program, belum dari segi atletnya. Saya perlu trust dari atletnya," katanya menambahkan.
Baca juga: Strategi Full Senyum Jadi Senjata Apriyani/Fadia Jelang Debut di Asian Games 2023
Kesulitan yang akan dihadapi Herry IP dalam menukangi ganda campuran lantaran ini adalah tantangan baru baginya.
Pelatih yang sudah 30 tahun menukangi ganda putra, dipindah ke ganda campuran tentunya harus merubah cara pendekatannya.
Dikarenakan yang ia latih saat ini adalah dua atlet yang berbeda bukan hanya nama namun juga dari segi gender.
"Tantangannya beda. Karena ada dua orang yang berbeda, dari segi kelamin beda. Kalau yang laki, kita ngomongnya lebih enak, bisa ceplas-ceplos," papar Herry IP.
"Kalau perempuan, kan, kadang harus dijaga sensitivitasnya. Tapi saya beri pemahaman dulu bahwa saya itu orangnya kayak gini, lho. Saya juga harus paham kamu dan sama-sama harus paham."
"Saya juga punya dua orang putri, istri saya juga perempuan, jadi lebih kurang gitu lah. Kapan kita mesti ngomong keras atau pelan perempuan, kan, ada timing-nya," sambungnya menjelaskan.
Dalam waktu dekat, Herry IP memang sudah menerangkan kalau saat ini dia fokus untuk mengantarkan anak asuh barunya lolos Olimpiade Paris 2024.
Yaitu Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Menthari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Keduanya yang menghuni ranking 20 besar BWF saat ini memang posisinya belum ideal untuk bersaing dengan rival dari China hingga Korea.
Oleh karena itu, Herry IP menanamkan sistem kerja keras kepada anak asuhnya agar setidaknya bisa menaikkan levelnya di tabel ranking BWF.
"Terlalu jauh kalau ngomong Olimpiade. (Target) Jangka pendeknya saya ngelolosin dulu ke kualifikasi Olimpiade," jelasnya.
"Kalau prestasi ke depan targetnya apa, itu dulu. kalau bicara medali, saya bukannya pesimis, tapi terlalu jauh. Posisi kita di ganda campuran (dunia), kita menengah ke bawah."
Kita ranking tinggi saja 14. Masih ada China, Kroea, Denmark, Malaysia, atau Jepang, yang di atas kita semua. Kita masih menengah kebawah. Kita harus kerja keras, itu saya sampaikan ke pemain," tukas Herry IP.
(Tribunnews.com/Niken)