Dalam gelaran Piala Dunia Wanita saja, FIFA baru mengeluarkan izin pemain untuk bisa mengenakan hijab pada 2014.
Dan itu terjadi di Piala Dunia Wanita 2023 yang digelar Juli lalu.
Pemain belakang Timnas Maroko, Nouhaila Benzina menjadi pemain berhijab pertama yang tampil di Piala Dunia Wanita.
Baca juga: Jawaban Ragu Ketua Umum PBSI soal Target Asian Games 2023, Sebut War Tiket Olimpiade Tetap Prioritas
Asian Games 2023 jadi Tolak Ukur Menuju Olimpiade Paris 2024
Di sisi lain, saat ini Kontingen Indonesia tengah disibukkan oleh gelaran Asian Games 2023 yang berlangsung di Hangzhou, China.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo kemudian berpesan kepada seluruh atlet Indonesia untuk membawa nama harum Indonesia pada ajang Asian Games 2023.
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Dito menilai jika Asian Games 2023 menjadi tolak ukur menuju Olimpiade Paris 2024.
"Maka berjuanglah, bertandinglah semaksimal mungkin dengan menjunjung tinggi sportifitas karena hasil Asian Games ini dapat menjadi tolok ukur untuk perjuangan menuju Olimpiade mendatang," ujar Menpora Dito.
Untuk bisa tampil di Olimpiade Paris 2024, tak semua atlet bisa langsung tampil.
Para atlet dari cabor manapun harus melalui tahapan kualifikasi untuk bisa tampil di multi event paling bergengsi itu.
Misalnya saja cabor badminton, para atlet dari penjuru dunia harus berjuang untuk bisa berada peringkat teratas Race to Paris 2024.
Sejauh ini, baru ada empat wakil Indonesia yang berada di posisi aman untuk bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.
Mereka adalah Jonatan Christie (tunggal putra), Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska (tunggal putri), dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri).
Terkait syarat yang telah dirilis BWF, setiap negara mempunyai kuota maksimal dua wakil untuk setiap sektornya, mulai dari tunggal putra putri, ganda putra putri, dan campuran.