TRIBUNNEWS.COMĀ - Beda badminton Korea dan Indonesia di Asian Games 2023 amat mencolok jika dilihat dari target medali, Jumat (6/10/2023).
Korea dan Indonesia sama-sama dipatok meraih tiga emas, dan pada kenyataanya Negeri Ginseng justru yang berpotensi merealisasikannya.
Dikatakan demikian mengingat kini sudah tak ada wakil Indonesia di semifinal, sedangkan Korea mengirim dua wakil ke final untuk berebut emas.
Bisa disimpulkan, perbedaan dua kontingen di cabor badminton Asian Games 2023 terkait target, Korea tidak main-main.
Mereka tahu persis potensi anak asuhnya hingga pada akhirnya bisa bermain apik hingga akhirnya membuka peluang untuk merebut emas.
Baca juga: Hasil Semifinal Badminton Asian Games 2023: China Rebut 2 Tiket Final, Bukti Dominasi Tuan Rumah
An Se-young Harapan Negeri Ginseng
Kim Hak-kyun selaku ketum Badminton Korea Asociation (BKA) menerangkan ingin menyabet tiga medali emas.
Satu di antaranya adalah lewat jasa An Se-young di tunggal putri yang memang sampai saat ini sedang berada di peak performance.
An Se-young yang tampil konsisten selama mengarungi BWF World Tour 2023 berhasil melengserkan rivalnya dari ranking 1 dunia.
Adalah Akane Yamaguchi (Jepang) yang harus turun dari singgasana ranking 1 dunia setelah An Se-young juara Japan Open 2023.
Dominasi An Se-young sejak saat itu kian sulit diruntuhkan karena selalu digdaya pada tiap turnamen.
Terbukti dia berhasil mengukir sejarah ketika tampil di Kejuaraan Dunia BWF 2023.
Dia jadi tunggal putri Korea pertama yang sukses menyabet gelar juara di ajang prestisius itu.
Capaian itu tak lepas dari konsistensi performa yang ia tunjukkan sejak awal tahun 2023.