TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak delapan legenda bulu tangkis Indonesia peraih medali emas Olimpiade diundang audiensi oleh Pokja Road to Olympic Paris 2024.
Tak mau mengulang kegagalan Asian Games 2023 beberapa waktu lalu, Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) kini memang telah membentuk satgas (satuan tugas) menuju Olimpiade Paris 2024, yakni dengan nama Pokja Road to Olympic Paris 2024.
Pokja Road to Olimpiade Paris 2024 diketui oleh Mohammad Fadil Imran selaku Sekretaris Jenderal PBSI.
Dan kini, Fadil Imran dan kolega tampaknya sudah mulai melakukan tugasnya sebagai Pokja Road to Olympic Paris 2024.
Terbukti dengan mengirimkan undangan audiensi bagi peraih medali emas Olimpiade, ada Susy Susanti hingga Greysia Polii.
Baca juga: Jadwal Badminton seusai Denmark Open, Bagas/Fikri Melanjutkan Petualangannya di French Open 2023
Berikut daftar lengkap yang diundang:
- Susy Susanti (peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992)
- Alan Budikusuma (peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992)
- Ricky Subagja (peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996)
- Candra Wijaya (peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000)
- Taufik Hidayat (peraih medali emas Olimpiade Athena 2004)
- Tontowi Ahmad (peraih medali emas Olimpiade Rio 2016)
- Liliyana Natsir (peraih medali emas Olimpiade Rio 2016)
- Greysia Polii (peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021)
Yang menjadi sorotan, Hendra Setiawan dan Apriyani Fadia tak masuk ke dalam pemain yang diundang.
Padahal, Hendra dan Apriyani juga pernah menjadi peraih medali emas Olimpiade.
Hendra adalah peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, sedangkan Apriyani juara Olimpiade Tokyo 2021.
Lebih lanjut, dalam surat tersebut tak dijelaskan secara rinci terkait bahasan apa yang akan diaudiensikan.
Namun, pastinya tak lepas dari prestasi tim badminton Indonesia dalam beberapa turnamen akhir-akhir ini.
Ya, tim badminton Indonesia memang menuai hasil minor dalam beberapa turnamen jelang Olimpiade Paris 2024.
Yang tak bisa lepas dari ingatan adalah hasil nirgelar yang diraih di Asian Games 2023.
Berkaca dari hal itu, PBSI pun sampai bergerak dengan membentuk Pokja Road to Olympic Paris 2024, guna tak meraih kegagalan kedua kalinya.
"Kami seluruh pengurus PBSI yang hadir dalam rapat pleno telah sepakat menunjuk dan mengangkat Sekjen PBSI M. Fadil Imran sebagai Ketua Pokja dan Satgas Road to Olympics Paris 2024 yang akan memimpin, menampung berbagai aspirasi dan operasional yang bertindak untuk dan atas nama PBSI dalam rangka kesiapan menghadapi Olimpiade" kata Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna.
Terlepas dari hasil audiensinya nanti, tentu diharapkan bisa membantu tim badminton Indonesia menorehkan hasil positif jelang Olimpiade Paris 2024 yang sudah di depan mata.
Apalagi, saat ini perhelatan Olimpiade Paris 2024 hanya tinggal sembilan bulan.
Baca juga: Modal Buruk Tim Badminton Indonesia untuk Putus Paceklik Gelar di French Open 2023
Update Ranking OIimpiade Paris 2024 (Race to Paris) Per 17 Oktober 2023
Untuk update terbaru per pekan ini baru akan rilis besok, Selasa (24/10/2023)
Syarat:
- Setiap negara mempunyai kuota maksimal dua wakil untuk setiap sektornya, mulai dari tunggal putra putri, ganda putra putri, dan campuran.
- Bagi nomor tunggal, dua pemain yang bersangkutan harus berada di peringkat 16 besar OIimpiade Paris 2024.
- Sedangkan di nomor ganda, dua pemain yang bersangkutan harus berada di peringkat delapan besar OIimpiade Paris 2024.
Tunggal Putra
1. Kodai Naraoka (Jepang) - 73595 poin
2. Prannoy H.S (India) - 66164 poin
3. Li Shi Feng (China) - 65148 poin
4. Viktor Axelsen (Denmark) - 64735 poin
5. Kunlavut Vitidsarn (Thailand) - 62368 poin
6. Shi Yu Qi (China) - 58624 poin
7. Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) - 57231 poin
8. Kenta Nishimoto (Jepang) - 53277 poin
9. Jonatan Christie (Indonesia) - 53131 poin
10. Nge Yze Yong (Malaysia) - 52580 poin
Tunggal Putri
1. An Se-young (Korea) - 96714 poin
2. Akane Yamaguchi (Jepang) - 86437 poin
3. Tai Tzu Ying (Taiwan) - 72426 poin
4. Chen Yufei (China) - 68486 poin
5. He Bing Jiao (China) - 61824 poin
6. Ratchanok Intanon (Thailand) - 56373 poin
7. Gregoria Mariska (Indonesia) - 56111 poin
8. Carolina Marin (Spanyol) - 52780 poin
9. P. V. Sindhu (India) - 50688 poin
10. Kim Ga Eun (Korea) - 48797
Ganda putra
1. Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan) - 75265 poin
2. Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) - 74894 poin
3. Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) - 71481 poin
4. Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) - 71139 poin
5. Liang Wei Keng/Wang Chang (China) - 693311 poin
6. Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) - 63288 poin
7. Satwisairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) - 63271 poin
8. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) - 55549 poin
Ganda Putri
1. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) - 84554 poin
2. Baek Ha Na/Lee So Hee (Korea) - 82260 poin
3. Kim So Yeong/Kong Hee Yong (Korea) - 75575 poin
4. Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) - 69735 poin
5. Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) - 68993 poin
6. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia) - 63563 poin
7. Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) - 60463 poin
8. Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) - 54561 poin
Ganda Campuran
1. Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China) - 77652 poin
2. Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) - 763511 poin
3. Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) - 73096 poin
4. Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea) - 72546 poin
5. Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) - 71214 poin
6. Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia) - 60458 poin
7. Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin (Taiwan) - 55172 poin
8. Hiroki Midorikawa/Natsu Saito (Jepang) - 54840 poin
(Tribunnews.com/Isnaini)