Dalam artikel berjudul "Efek Kuota Pemain Asia, Jung Kwan Jang Diuntungkan" mengulas bagaimana efek instan Megawati yang diberikan kepada Red Sparks.
Menariknya, Nate News menyebut gaji yang diterima Mega terlalu minim.
Saat ini Mega memiliki gaji 100 juta Won atau sekitar Rp1,5 miliar. Angka tersebut merupakan kebijakan federasi bola voli Korea Selatan (KOVO).
Di mana pevoli asing Asia yang baru kali pertama bermain di V-League, maka mereka mendapatkan gaji dengan jumlah nominal tersebut.
Berbeda halnya jika pevoli itu sudah menjalani musim kedua di Liga Voli Korea Selatan, maka besaran gaji dikembalikan kepada klub yang menaungi.
Nate News mengklaim, Megawati layak mendapatkan 3 kali lipat gaji yang diterima. Dalam ulasannya opposite Timnas voli putri Indonesia ini minimal mendapatkan 300 juta Won (Rp3,5 miliar) kurs per Selasa (31/10/2023).
"Para pevoli Asia memberikan dampak instan, khususnya Megawati, dia layak mendapatkan gaji 2,5 hingga 3 kali lipat dari yang dia terima saat ini," ungkap mereka.
Timbulkan Kekhawatiran
Hanya saja yang menjadi kekhawatiran jika kinerja pevoli Asia di V-League terus konsisten dan mampu menjadi tulang punggung tim, ada efek minor terjadi.
Kekhawatiran hadir dari pevoli lokal yang terancam kehilangan menit bermain. Di mana imbasnya akan berpengaruh kepada kualitas permainan timnas.
Belum lagi masalah gaji di mana ada peluang pevoli Korea Selatan mengalami pemangkasan gaji jika performa mereka di V-League musim ini tak bisa bersaing dengan Asia Quarter.
Besaran Gaji dan Bonus Megawati Hangestri di Liga Voli Korea Selatan
-Gaji Pokok: 100 ribu dolar AS atau Rp 1,5 Miliar per Musim
-Bonus Juara 1: 10 ribu dolar AS atau Rp 150 juta