TRIBUNNEWS.COM - Di balik kemenangan Fabio Di Giannantonio tersemat satu kode dari Gresini Racing ketika balapan di Sirkuit Lusail, Qatar, Senin (20/11/2023) dini hari WIB.
Kode 'Mapping 8' sempat muncul di layar MotoGP ketika duel sengit Fabio Diggia dengan Francesco Bagnaia terjadi di penghujung balapan.
Rider besutan Gresini Racing yang jadi juara di MotoGP Qatar 2023 itu menerangkan soal arti mapping 8 bukanlah team order.
Partner Alex Marquez menjelaskan soal kode Mapping 8 adalah sinyal untuk dia menyerang Bagnaia.
Di mana pada saat itu kode mapping 8 muncul, balapan tersisa lima putaran lagi.
Baca juga: Kata-kata Kekasih Jorge Martin setelah Melempem di MotoGP Qatar 2023: Kamu Sudah Juara!
Sesaat setelah sinyal itu muncul, Diggia kian mendekat ke Pecco Bagnaia dan bersiap melakukan serangan.
"Jadi, saya pikir ada orang lain di depan, tapi ternyata Pecco. Jadi, yang pasti saya harus sedikit berhati-hati dan saya juga menyesal karena jika saya bisa mencuri beberapa poin darinya, sayang sekali kejuaraannya," jelas Diggia sebagaimana dikutip Motorsport.
"Tapi kemudian kami hanya berencana untuk melewatinya empat, lima lap dari akhir. Jadi, pesan 'Mapping 8' itu hanyalah 'hei, sekaranglah saatnya' (menyerang)."
"Itu adalah sinyal yang bagus karena saya tidak bisa melihat pitboard saya di lap mana pun, karena ada begitu banyak dan saya tidak bisa melihat pitboard saya," tutur Diggia menjelaskan.
Memang, sinyal mapping 8 pernah dikeluarkan oleh Ducati ketika Andrea Dovizioso sedang berjuang untuk kejuaraan dunia.
Tepatnya pada tahun 2017 di mana lewat kode mapping 8, Ducati memerintahkan Jorge Lorenzo untuk membantu rekan setimnya Andrea Dovizioso.
Tampaknya beda dengan MotoGP musim ini, di mana Ducati menyalakan sinyal mapping 8 bukan untuk team order.
Justru Diggia langsung menyerang Pecco Bagnaia dengan kecepatan fantastisnya.
"Saya tidak tahu berapa lap yang tersisa sampai akhir. Akhirnya saya melihat 'mapping 8' dan saya mulai menemukan pitboard saya dan saya melihat masih ada empat lap lagi, jadi saya berpikir 'ya ampun, saya harus melakukannya sekarang'."