Dengan kinerja motor yang luar biasa ditambah bakat yang dimiliki Marquez, Ducati dipandang akan semakin mengerikan musim depan.
Meski demikian, tantangan muncul di mana Ducati harus mampu mengelola sumber daya pembalap yang ada, terlebih dengan ego mereka.
"Marquez jelas seorang pemenang dan gelar juara dunianya mengatakan demikian," ucap Ciabatti, dilansir dari Motosan.
"Jadi jika dia memilih Ducati, itu karena dia ingin menang lagi."
"Bagi kita semua, ini akan menjadi sesuatu yang baru dan pada saat yang sama merupakan situasi yang harus dikelola," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ciabatti bahkan sudah memberikan lampu hijau kepada si pemilik nomor 93 itu untuk menjadi salah satu kandidat di tim pabrikan Ducati.
"Karena kami belum menentukan pembalap untuk musim 2025, saya dapat mengatakan bahwa Marquez akan menjadi salah satu kandidat tim pabrikan," kata Ciabatti.
Lampu hijau dari Ciabatti seolah menjadi kode penting bagi Francesco Bagnaia yang saat ini menjadi tumpuan utama Ducati.
Sudah meraih dua gelar juara dunia secara beruntun hingga tahun ini, salah satu jebolan akademi balap Valentino Rossi itu tidak bisa santai.
Bagnaia harus tampil kompetitif untuk mengamankan satu tempat setidaknya agar bisa meneken perpanjangan kontrak pada pertengahan musim 2024.
Ducati juga memiliki opsi untuk menduetkan kedua rider itu jika Marquez tampil kompetitif di paruh pertama MotoGP 2024.
Namun, opsi itu tentunya akan terhalang oleh kemapanan finansial tim mengingat Marquez merupakan rider dengan gaji besar.
"Kita tidak lagi berada dalam periode sebelum pandemi, ketika pembalap sepertinya bisa mendapatkan gaji super besar," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)