TRIBUNNEWS.COM - Pabrikan Yamaha bergerak cepat dalam membenahi kekurangan tim menghadapi MotoGP 2024.
Satu di antara fokus untuk membantu memulihkan pamor Yamaha di ajang balap MotoGP ialah menggaet Davide Brivio.
Diwartakan Crash, mantan petinggi Suzuki Ecstar ini diproyeksikan merapat ke Yamaha pada MotoGP 2024 menggantikan Lin Jarvis.
Di sisi lain, keputusan pabrikan asal Jepang ini menggaet Brivio memiliki 'udang di balik batu', yang berarti memiki maksud terselubung.
Baca juga: Status Pecundang Marc Marquez Gugur saat Gabung Ducati, Jorge Martin Kunci Baby Alien di MotoGP 2024
Keberadaan Brivio diharapkan bisa menjadi ujung tombak menyakikan Valentino Rossi agar timnya, VR46 berlabuh ke Yamaha pada MotoGP 2025.
Sebagaimana yang diketahui, Davide Brivio akan kembali ke MotoGP setelah meninggalkan jabatan Direktur tim F1, Apline.
Ramai menjadi perbincangan, dia akan menjadi bagian dari Honda, menggantikan seorang Alberto Puig.
Pabrikan berlogo sayap tunggal mengepak ini juga memiliki masalah yang sama dengan Yamaha, yakni dalam pengembangan motor.
Oleh karena itu, Repsol Honda memandang pergantian dari Puig ke Brivio sebagai langkah paling rasional.
Sayangnya Honda tak bergerak cepat untuk merealisasikan hal tersebut.
Sebaliknya, Yamaha justru jadi kandidat terdepat untuk menggunakan jasa protagonis yang mengaantarkan Joan Mir juara dunia MotoGP 2020.
"Kehadiran Brivio bisa menjadi kunci bagi Yamaha," bunyi pernyataan Crash.
"Dia akan menggantikan Lin Jarvis," sambung pernyataan tersebut.
Bagi Brivio, menjadi bagian Yamaha bukan kali pertama dia rasakan. Namanya begitu melegenda ketika menjadi bagian pabrikan Jepang itu dalam medio 2004-2010.
Miliki Maksud Terselubung
Sedangkan media Italia, Gazzetta, memiliki opini berbeda soal manuver Yamaha yang berniat menggebet Davide Brivio.
Selain bertujuan untuk mengembangkan YZR-M1, Brivio dapat diumpankan untuk merealisasikan kesepakatan Yamaha dengan tim Valentino Rossi.
Yap, MotoGP 2024 merupakan kerjasama tahun terakhir VR46 dengan Ducati. Artinya, tim yang musim depan bernama Pertamina Enduro VR46 Racing Team ini akan memilih mitra baru.
Yamaha dan Valentino Rossi sudah menemukan kesepakatan agar VR46 menjadi second team di MotoGP 2025. Namun hal itu bisa batal realisasinya melihat bagaimana Fabio Quartararo yang kesulitan menunggangi M1 di MotoGP 2023.
Artinya, tugas pertama Brivio ialah mengembalikan M1 menjadi kuda besi yang disegani, setidaknya bersaing konsisten dengan Desemodici Ducati.
Kedua, dia harus memikat tim Valentino Rossi untuk bermitra dengan Yamaha.
Sebagai pengingat saja, Brivio merupakan sosok yang membawa Valentino Rossi hengkang dari Honda ke Yamaha.
Dalam pengakuan Valentino Rossi, Brivio merupakan sosok yang membuatnya percaya bahwa keputusan bergabung dengan Yamaha tahun 2004 merupakan hal yang benar.
Dan terbukti, Rossi mau meninggalkan pabrikan Honda, dan memilih berlabuh ke Yamaha, di mana saat itu pamor tim barunya masih angin-anginan.
Kini, layak ditunggu bagaimana Yamaha mencoba meminang Brivio, sekaligus memuluskan kesepakatan dengan tim Valentino Rossi.
(Tribunnews.com/Giri)