"Kami memulai dengan baik pada set pertama, tetapi kami tidak bisa menerima bola-bola yang mudah."
"Serangan lawan bagus, jadi jika kami kesulitan untuk bertahan jika kami tidak bisa melakukan serangan kami," kata Kang.
Media Lokal Turut Bersuara
Pujian juga datang dari media berita asal Seoul bernama Kukmin Ilbo.
Dalam beritanya, Kukmin Ilbo menilai jika Megawati merupakan pemain paling mencuri perhatian yang berasal dari sistem kuota Asia.
"Mega merupakan bintang terbesar yang dihasilkan oleh sistem kuota Asia yang pertama kali diperkenalkan di V-League musim ini."
"Mega, pemain tertinggi di antara para pemain quarter Asia, dianugerahi penghargaan MVP di putaran pertama begitu ia memasuki panggung V-League dengan serangan yang memanfaatkan postur dengan tinggi yaitu 1.85cm dan skor servis yang dahsyat," tulis Kukmin Ilbo melalui laman resminya.
Ya, Megawati berhasil menghipnotis publik Korea meski baru pertama kali main di Negeri Ginseng.
Megawati cepat beradaptasi dengan permainan Red Sparks, hingga akhirnya ia mampu meraih MVP di putaran pertama.
Namun setelah itu, Megawati sempat under perform.
Saat mengarungi putaran keempat melawan Hi-Pass, Megawati bahkan mencapai titik terendah dengan hanya mencetak delapan poin.
Beruntungnya, Megawati mulai memancarkan sinyal kebangkitan di putaran kelima.
Selain gaya bermain, Kukmin Ilbo menilai jika kemampuan Megawati dalam beradaptasi menjadi faktor terbesar kebangkitannya.
"Tampaknya ia (Megawati) telah memulihkan kondisinya di ronde ke-5. Faktor terbesar dalam kebangkitannya adalah bergaul dengan rekan-rekannya," lanjut Kukmin Ilbo.
Adapun saat ini, Megawati berhasil membawa Red Sparks bercokol di posisi empat klasemen sementara dengan 41 poin.