Selain itu, prestasi badminton Indonesia nihil di Malaysia Open, India Open dan Thailand Masters 2024.
Fakta tersebut jelas menjadi evaluasi sekaligus sinyal bahaya bagi cabor bulu tangkis Indonesia.
Apalagi kualifikasi perolehan poin menuju Olimpiade 2024 masih berlangsung dan makin ketat.
Mau tak mau, para pebulu tangkis Indonesia harus bangkit mengejar ketertinggalan prestasi di event-event selanjutnya.
Dan tepat pada bulan Maret, akan ada banyak turnamen yang mewarnai jadwal BWF World Tour 2024.
Jika dilihat mayoritas turnamen yang digelar pada bulan Maret akan digelar di Eropa.
Tak salah jika menyebut agenda tur Eropa akan menghiasi jadwal padat BWF World Tour bulan depan.
Mulai dari Jerman Open, Prancis Open, Orleans Masters, All England, Swiss Open hingga Spain Masters.
Melihat padatnya jadwal agenda BWF World Tour 2024 khususnya pada bulan Maret.
Situasi tersebut sepatutnya perlu dijadikan momentum para wakil Indonesia untuk bangkit.
Harga diri Indonesia sebagai salah satu negara berprestasi di cabor badminton tentu akan makin dipertaruhkan.
Jikalau sampai meraih hasil negatif dan memperpanjang nirgelar, situasi yang dihadapi para pebulu tangkis Indonesia diprediksi makin sulit.
Hal ini dikarenakan prestasi badminton Indonesia makin mundur, namun negara lain justru makin berkembang dan maju.
Berkaca dari kondisi tersebut, tak salah jika menyebut agenda BWF World Tour bulan Maret selayaknya pertaruhan bagi nasib dan prestasi wajah badminton Indonesia.