News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BWF World Tour

Badminton Indonesia Baru Raih 1 Gelar dari 7 Turnamen, Alarm Bahaya Jelang Olimpiade Paris 2024

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie saat melawan pebulu tangkis China, Lu Guang Zu pada babak 32 besar Daihatsu Indonesia Masters 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2024). Badminton Indonesia baru meraih satu gelar juara dari tujuh turnamen yang telah diikuti, alarm bahaya jelang Olimpiade Paris 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM - Badminton Indonesia sedang tidak baik-baik saja karena sepanjang tahun 2024 baru meraih satu gelar juara dari tujuh turnamen yang telah diikuti.

Tujuh turnamen telah rampung digelar, yakni Malaysia Open 2024, India Open 2024, Indonsia Masters 2024, Thailand Masters 2024, BATC 2024, German Open 2024, dan yang terbaru French Open 2024.

Namun, hanya satu gelar juara yang baru diraih skuad Merah-putih, melalui pasangan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin selaku kampiun Indonesia Masters 2024.

Ya, Leo/Daniel berhasil menjuarai Indonesia Masters 2024 setelah mengalahkan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, 21-12, 20-22, 21-11. 

Setelahnya, Leo/Daniel dkk justru makin melempem dan meraih hasil nirgelar.

Terbaru, Leo/Daniel cs meraih hasil jeblok di French Open 2024.

Bahkan tak ada wakil Indonesia di final French Open 2024, tongkat estafet juara Jonatan Christie gagal diteruskan.

Mengingat di edisi tahun lalu, Indonesia mampu membawa pulang satu gelar juara French Open 2022 lewat Jonatan Christie.

Baca juga: Update Ranking BWF: Chico Aura Melejit usai Tembus Semifinal French Open 2024, The Daddies Turun

Tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo saat menjalani pertandingan babak pertama Japan Open 2022. Badminton Indonesia baru meraih satu gelar juara dari tujuh turnamen yang telah diikuti, alarm bahaya jelang Olimpiade Paris 2024.(Dok. Humas PBSI)

Catatan manis Jonatan Christie gagal terulang, Chico Aura yang menjadi harapan Indonesia hanya mampu finis di semifinal French Open 2024.

Chico Aura gagal ke final French Open 2024 setelah kalah dari wakil China, Shi Yu Qi, 19-21, 14-21. 

Alarm Bahaya Jelang Olimpiade Paris 2024

Tentu, catatan minor yang diraih Jonatan Christie dan kolega di awal musim ini menjadi alarm bahaya jelang Olimpiade Paris 2024

Mengingat Olimpiade Paris 2024 bakal berlangsung sebentar lagi, tepatnya pada 26 Juli-11 Agustus mendatang.

Melihat hasil para pemainnya yang tak kunjung membaik jelang Olimpiade Paris 2024, Ricky Soebagdja selaku Kabid Binpres PBSI secara gamblang mengungkap kekecewaannya.

Baca juga: Marcus Gideon Umumkan Pensiun dari Dunia Badminton, Pilih Gantung Raket di Usia 33 Tahun

Dikutip dari BolaSport, Ricky menilai jika Fajar/Rian cs tak memiliki daya juang tinggi saat bertanding di lapangan.

Meski punya teknik mumpuni, mental baja para pemain Indonesia justru tak terlihat di lapangan.

"Saya sangat kecewa dengan beberapa pemain karena dengan persiapan yang baik, tapi penampilannya tidak maksimal. Semestinya ini tidak terjadi."

"Kendalanya yang paling kentara adalah daya juang di lapangan yang sangat kurang."

"Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan. Padahal, itu yang kami harapkan karena secara persiapan sudah maksimal," kata Ricky.

Ricky pun menuturkan alasan mengapa ia berani berkata soal mental "tempe" pemain.

Pasalnya, Ricky mengaku sudah mendapat laporan dari Moh Nanang Himawan Kusuma selaku Analis Performa Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI.

Dari laporan Nanang, diketahui bahwa para pemain Indonesia sudah punya teknik dan skill yang meningkat.

Sayangnya, skill yang bagus ketutup oleh mental ciut kala bertanding di lapangan.

Sebagai contohnya adalah kekalahan dua ganda putra Indonesia yakni Leo/Daniel dan Bagas/Fikri.

Menurut Ricky, keduanya belum memberikan performa yang 100 persen.

"Contoh dari ganda putra, Leo/Daniel dan Bagas/Fikri, kemampuannya belum keluar semua. Main juga belum capek. Harusnya mereka bisa memberikan performa yang lebih baik."

"Bagaimana atlet dan pelatih saat bertanding bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi. Atlet bisa cepat mencari solusi dan pola untuk keluar dari tekanan."

"Pelatih pun harus bisa memberikan motivasi dan arahan yang tepat dan cepat saat terjad kebuntuan."

"Di luar lapangan, yang paling penting adalah komitmen dan fokus mereka untuk mengejar poin dan prestasi. Yang lain, itu harusnya nomor sekian."

"Saya ingin keterbukaan, jadi apa yang kurang bisa disampaikan ke tim pendukung untuk disupport baik ke atlet maupun pelatih. Dengan waktu yang sempit menuju All England, saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya," tambahnya.

Catatan Prestasi Badminton Indonesia di Awal 2024

Malaysia Open 2024 (BWF World Tour Super 1000): nirgelar

India Open 2024 (BWF World Tour Super 750): nirgelar

Indonesia Masters 2024 (BWF World Tour Super 500): 1 gelar (Leo/Daniel - ganda putra)

Thailand Masters 2024 (BWF World Tour Super 300): nirgelar

BATC 2024: nirgelar

German Open 2024 (BWF World Tour Super 300): nirgelar

French Open 2024 (BWF World Tour Super 750): nirgelar

(Tribunnews.com/Isnaini) (BolaSport/Nestri Y)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini