Ada nominal yang berbeda sangat jelas antara pevoli debutan dengan pemain yang berstatus penggawa timnas seperti Lee So-young, Kim Yeon-koung hingga Lee Da-hyeon.
Dirangkum dari laman Naver, gaji Megawati Hangestri sebagai pevoli debutan di Liga Voli Korea untuk mengisi kuota asing Asia, berada di angka 100 ribu USD atau sekitar Rp1,5 miliar per musimnya.
Regulasi baru untuk kompetisi 2024/2025, KOVO menetapkan pevoli asing Asia yang menjalani musim kedua di Negeri Ginseng mengalami kenaikan gaji mencapai Rp2,3 miliar.
Nominal ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan besaran upah per musim Kim Yeon-koung dan Park Jeong-ah yang sentuh Rp9 miliar per musim.
Jika mengambil Megawati sebagai contoh, maka gaji Liga Voli Korea sepintas lebih besar ketimbang Proliga. Namun kembali lagi, durasi kompetisi menjadi penentunya.
Ada perbedaan yang jelas untuk lama waktu kompetisi V-League (Liga Voli Korea) dan Proliga bergulir.
V-League Liga Voli Korea berlangsung selama 9 bulan. Sedangkan Proliga justru lebih singkat dengan menghabiskan waktu selama 3 bulan.
Sebagai contoh nyata, Proliga 2024 dimulai 25 April, dan menggelar partai final di GOR Amongrogo, Yogyakarta 21 Juli mendatang.
Jadi besaran gaji bulanan di Proliga dan Liga Voli Korea, mengacu kepada yang diterima Megawati Hangestri musim 2023/2024, maka kompetisi di Indonesia lebih 'menguntungkan'.
Rincian Gaji Bulanan Proliga dan Liga Voli Korea
Liga Voli Korea
Per Musim - Rp1,5 Miliar
Per Bulan - Rp160 juta
Proliga
Per Musim - Rp600 juta
Per Bulan - Rp200 Juta
Catatan: Bedasar kontrak Megawati Hangestri Pertiwi di Liga Voli Korea 2023/2024
(Tribunnews.com/Giri)