TRIBUNNEWS.COM - Berapa gaji bulanan pemain di Proliga 2024 dan Liga Voli Korea mengacu kepada Megawati Hangestri yang pernah perkuat Daejeon JungKwanjang Red Sparks?. Berikut rinciannya
Megawati Hangestri Pertiwi telah merampungkan tugasnya di tim Red Sparks mengarungi Liga Voli Korea 2023/2024. Megawati membawa klub voli asal Kota Daejeon finis di peringkat ketiga.
Di sisi lain, penggawa Timnas Voli Indonesia berjuluk Megatron tersebut mengukir sejarah fantastis, dengan mengakhiri penantian 7 tahun Red Sparks untuk lolos ke babak play-off.
Kini, Megawati kembali pulang ke Tanah Air, dan dipastikan berkompetisi di Proliga 2024. Adalah Jakarta BIN yang resmi menggaransi jasa pevoli asal Jember, Jawa Timur tersebut.
Kini yang menjadi pertanyaan volimania Tanah Air, besaran mana gaji Proliga dan Liga Voli Korea?
Dilaporkan dari pemberitaan Tribunnews sebelumnya, kisaran gaji pevoli di Proliga menyentuh angka 600 jutaan Rupiah per musimnya. Itupun bergantung kepada kekuataan finansial tim, sekaligus market value pemain yang dipinang.
Hal itu juga berlaku dengan kompetisi Liga Voli Putri Korea. Hanya saja Federasi Bola Voli Korea (KOVO) memiliki regulasi yang jelas untuk para pevoli yang berkompetisi.
Ada nominal yang berbeda sangat jelas antara pevoli debutan dengan pemain yang berstatus penggawa timnas seperti Lee So-young, Kim Yeon-koung hingga Lee Da-hyeon.
Dirangkum dari laman Naver, gaji Megawati Hangestri sebagai pevoli debutan di Liga Voli Korea untuk mengisi kuota asing Asia, berada di angka 100 ribu USD atau sekitar Rp1,5 miliar per musimnya.
Regulasi baru untuk kompetisi 2024/2025, KOVO menetapkan pevoli asing Asia yang menjalani musim kedua di Negeri Ginseng mengalami kenaikan gaji mencapai Rp2,3 miliar.
Nominal ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan besaran upah per musim Kim Yeon-koung dan Park Jeong-ah yang sentuh Rp9 miliar per musim.
Baca juga: Megawati Hangestri Gabung Jakarta BIN, Ini Perbandingan Gaji di Proliga dan Liga Voli Korea
Jika mengambil Megawati sebagai contoh, maka gaji Liga Voli Korea sepintas lebih besar ketimbang Proliga. Namun kembali lagi, durasi kompetisi menjadi penentunya.
Ada perbedaan yang jelas untuk lama waktu kompetisi V-League (Liga Voli Korea) dan Proliga bergulir.
V-League Liga Voli Korea berlangsung selama 9 bulan. Sedangkan Proliga justru lebih singkat dengan menghabiskan waktu selama 3 bulan.