"Untuk diskusi ini masih bersifat personal, kita belum tahu akan melalui jalur mana kerjasama ini dilakukan, entah KOI atau Kemenpora," terang Loudry.
"Yang pasti, saya sudah menyampaikan ke teman-teman PBVSI, dan itu mendapatkan respons positif," katanya menambahkan.
Loudry menambahkan, jika terealisasi Timnas voli putri Indonesia mendapatkan polesan dari Ko Hee-jin, akan berlangsung dalam kurun waktu dua bulan.
"Mungkin dua bulan untuk pemusatan latihan di sana, tiga bulan terlalu lama. Dan bagusnya, Ko Hee-jin memberikan bantuan gratis, ini kerjasama yang bagus bagi tim (voli) putri Indonesia," kata Lourdry.
Tidak bisa dipungkiri, Timnas voli Indonesia memang memiliki masalah soal TC. Terutama dalam hal persiapan yang terlalu mepet untuk menghadapi event Internasional.
Masalah ini coba ditemukan jalan keluarnya oleh PBVSI, terutama tim voli putri Indonesia, dengan cara menggandeng Ko Hee-jin, yang statusnya musim lalu menangani Megawati Hangestri di Red Sparks.
(Tribunnews.com/Giri)