Pada saat itu, tim putri bulu tangkis Indonesia yang mengandalkan Susi Susanti sukses menyegel gelar perdana.
Di final, Susi Susanti dkk sukses menghempaskan China yang sebelumnya menjadi juara pada dua edisi pembuka.
Momen bersejarah tersebut nyatanya berlanjut pada edisi berikutnya, dimana Indonesia mampu mempertahankan gelar.
Pada edisi 1996 yang digelar di Hong Kong, Indonesia tampil luar biasa dengan mengalahkan China dengan skor 4-1.
Skor 4-1 seakan menjadi peningkatan setelah pada edisi sebelumnya, Indonesia hanya menang tipis 3-2 atas China.
Hanya saja memang sejak gelar juara kedua yang diraih tim bulu tangkis putri Indonesia pada tahun 1996 tersebut.
Sejak saat itu pula, Srikandi Putri Indonesia tidak pernah lagi merasakan gelar juara lagi di ajang Piala Uber.
Dominasi China dan ketidakstabilan performa para pebulu tangkis Indonesia menjadi penyebab utamanya.
Kini, Indonesia berkesempatan untuk mencetak sejarah gemilang meraih gelar ketiganya pada edisi kali ini.
Lagi-lagi, China akan menjadi ujian terakhir kontingen bulu tangkis putri Indonesia sebelum mengangkat gelar juara.
Itulah dua fakta bersejarah yang mewarnai kelolosan Srikandi Putri Indonesia ke partai final Piala Uber 2024.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)