"Faktanya, kita tidak bisa mengesampingkan itu, perlu ada kebijakan baru yang dilakukan KOVO dalam hal perekrutan pemain asing Asia," terangnya menambahkan.
KOVO memang terus disorot soal kebijakan perekrutan pemain asing karena harus menjalani mendaftar dan seleksi lebih dulu.
Padahal di liga voli manapun, tim hanya perlu melakukan negosiasi dan menyetujui nilai transfer untuk mendapatkan amunisi asing.
Tapi regulasi Liga Voli Korea memaksa para pelatih mau tak mau harus menerima stok pemain yang terdaftar dalam proses seleksi.
Khusus untuk pasar transfer asing Asia, kehadiran Megawati membuktikan efektifitas permainan.
Di sisi lain, pemain asing Asia dinilai lebih ramah terhadap sisi finansial klub, karena memiliki gaji yang tak terlalu tinggi di banding pemain asing Non-Asia.
Sebagai bukti, Megawati di musim pertama Liga Voli Korea memperoleh gaji Rp1,5 miliar.
(Tribunnews.com/Giri)