Keuntungan akan terjadinya All China Final juga bakal dipetik oleh Shi Yu Qi maupun Li Shi Feng.
Mulai dari akhirnya tunggal China pecah telur di Singapore Open 2024 setelah 13 tahun lamanya puasa gelar.
Ya, China terutama di tunggal putra cukup seret juara dalam 10 tahun terakhir di Singapore Open.
Terakhir kali utusan China di sektor tunggal keluar sebagai juara terjadi pada tahun 2011 lewat Che Jin.
Setelah itu, andalan China cukup melempem di Negeri Singa, justru dominasi ada pada utusan Indonesia.
Bagaimana tidak, dalam 10 tahun terakhir setidaknya ada 4 gelar juara yang diamankan Indonesia.
Lewat Simon Santoso (2014), Sony Dwi Kuncoro (2016), dan Anthony Ginting (2022 & 2023).
Kini karena utusan Indonesia justru yang menelan pil pahit di Singapore Open, wakil China justru menyala.
Keuntungan China lainnya berkat mundurnya Axelsen adalah, dominasi Negeri Tirai Bambu kian solid.
Sejauh ini sudah ada 3 wakil China yang melenggang ke final termasuk Li Shi Feng.
Andai Yu Qi juga ke final, maka ada tambahan menjadi 4 wakil China ke final.
Bukan cuma itu, masih ada utusan China dari sektor lain yang masih akan berjuang untuk mengamankan tiket final.
Ada Chen Yu Fei yang bakal bersua dengan Pornpawee Chochuwong (Thailand). Kemudian He Ji Ting/Ren Xiang Yu (China) yang menantang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang).
Dengan banyaknya wakil China ke final, bukan hanya dominasi yang bisa disematkan untuk tim Negeri Tirai Bambu.