TRIBUNNEWS.COM - Indonesia Open 2024 bisa dikatakan mencatatkan sejarah pilu lantaran adanya sederet fakta yang cukup mengejutkan.
Mulai dari sepinya penonton di Istora Senayan, Jakarta sebagai venue Indonesia Open 2024. Ini hal yang baru mengingat Istora merupakan salah satu venue yang dikenal paling 'berisik' di turnamen badminton.
Sepinya penonton ini diprediksi lantaran menurunnya performa dan prestasi wakil tuan rumah di Indonesia Open 2024 hingga ancaman nirgelar lagi sejak dua edisi beruntun.
Deretan fakta tersebut yang bisa dikatakan jadi 'suramnya' Indonesia Open 2024 kali ini.
Padahal Indonesia Open 2024 merupakan panggung pemanasan bagi Olimpian dari Indonesia yang akan beraksi di Olimpiade Paris 2024 bulan Juli nanti.
Istora Sepi Penonton
Kabar sepi penonton yang hadir di Istora Senayan, Jakarta ini jadi sebuah pertanyaan besar.
Sebab jika dibandingkan dengan Indonesia Masters 2024 yang dihelat bulan Januari lalu, venue bersejarah itu masih ramai.
Bahkan bisa dikatakan masih melanjutkan tradisi sebagai venue berisik tiap kali ada turnamen badminton di Indonesia.
Namun hal berbeda terlihat di Indonesia Open 2024 di mana terpantau sepi penonton sejak babak pertama.
Pada awalnya, diprediksi karena masih babak awal, penonton masih cenderung sepi dan akan membeludak saat babak 8 besar hingga final.
Tapi pada kenyataanya, jika melihat fancam dari BWF saat Anders Antonsen main, Istora masih sepi penonton.
Bukan hanya soal bangku VIP, tribun atasnya yang biasanya riuh penonton justru cenderung sepi.
Diprediksi menyusutnya penonton di Istora kali ini lantaran harga tiket yang mengalami kenaikan.
Baca juga: Hasil Semifinal Indonesia Open 2024: Sabar/Reza Ikuti Jejak Marcus/Kevin jika Melaju ke Final
PBSI mematok harga paling murah Rp150.000 dan yang paling mahal mencapai Rp2.150.000.