"Sementara Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis keseluruhan yang tersedia untuk digunakan oleh badan pengatur lainnya [regional atau nasional] yang menyelenggarakan turnamen yang disetujui BWF. Namun, terserah kepada masing-masing badan pengatur tentang bagaimana menerapkan protokol dan praktik medis ini di tempat pada kegiatannya," sambung BWF.
Baca juga: 3 Atlet Bulu Tangkis Meninggal di Lapangan, Termasuk Zhang Zhi Jie Pemain Tiongkok
BWF Tunggu Laporan Resmi
Lebih lanjut, BWF kini masih menunggu soal laporan resmi dari Konfederasi Badminton Asia dan Panitia Penyelenggara Kejuaraan Asia Junior 2024.
Dari laporan tersebut, BWF nantinya akan menilai apakah prosedur penanganan medis yang dijalankan sesuai atau tidak.
"BWF sedang menunggu laporan resmi dari Bulu Tangkis Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang ketika ia jatuh di lapangan."
"Menurut pedoman tersebut, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, memiliki tanggung jawab untuk menanggapi keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, untuk memberikan intervensi hingga tindakan medis yang tepat dapat tersedia [misalnya ambulans]."
"Ketika menerapkan pedoman ini, ditegaskan kembali bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk menanggapi semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin," tambah BWF.
BWF menegaskan jika pihaknya akan melakukan evaluasi dengan mengubah regulasi jika memang ditemukan prosedur yang kurang pas.
"Setelah peninjauan kami selesai, kami akan menentukan apakah aspek-aspek tertentu dari pedoman ini perlu diubah."
"Peninjauan yang ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF mengenai intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia," tegas BWF.
Sebelumnya, PBSI juga diketahui akan menyurati BWF untuk mengubah aturan terkait tim medis boleh masuk lapangan.
Hal itu disampaikan oleh Broto Happy selaku Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Broto mengungkapkan pihaknya meminta kepada BWF agar aturan terkait tim medis boleh masuk lapangan tidak perlu menunggu adanya instruksi dari wasit.
Dengan catatan, atlet yang bersangkutan memang segera membutuhkan penanganan, seperti dalam kasus Zhang Zhi Jie.
"Ke depan mungkin kita akan menyurati BWF agar aturan bahwa tim medis baru bisa masuk setelah ada panggilan dari refree, kita harapkan bisa melihat sikon (situasi dan kondisi) agar bisa lebih cepat ditangani agar atlet terselamatkan seandainya terjadi hal seperti ini," kata Broto dikutip dari YouTube Kompas TV.
(Tribunnews.com/Isnaini/Yohanes Liestyo Poerwoto)