News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Proliga

2 Taktik Hafalan Nicolas Vives Bakal Bikin Noumory Keita Merana di Grand Final Proliga 2024

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Selebrasi pemain Jakarta Bhayangkara Presisi pada pertandingan Proliga 2024 melawan Kudus Sukun Badak yang berakhir dengan skor 3-1 di GOR PSCC, Palembang.

TRIBUNNEWS.COM - Jakarta LavAni Allo Bank Electric membidik sejarah sebagai tim voli putra pertama merengkuh juara Proliga tiga musim beruntun. Pelatih LavAni, Nicolas Vives, sudah tetapkan pemain lawan yang akan dibuat mati kutu.

Grand Final Proliga 2024 sektor putra pertemukan Jakarta LavAni Allo Bank vs Jakarta Bhayangkara Presisi di Indonesia Arena, Minggu (21/7/2024) pukul 16.00 WIB.

Bagi LavAni, peluang untuk merengkuh trofi juara Proliga 2024, terbuka lebar. Sebab klub bentukan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, berstatus juara Proliga 2022 dan 2023.

Sepanjang sejarah kompetisi elite bola voli di Indonesia, belum ada tim putra yang menjadi juara tiga musim beruntun. Dan LavAni mempunyai kans besar untuk mengukir sejarah itu.

Skuad Bhayangkara Presisi melakukan selebrasi di musim reguler Proliga 2024 (Instagram @bhayangkaravolley)

Terlebih melihat catatan atas tim lawan, LavAni wajar membusungkan dada ketika bersua Jakarta Bhayangkara Presisi.

Bagaimana tidak, tercatat sejak Proliga 2023, LavAni selalu keluar sebagai pihak yang menang ketika bentrok kontra Rendy Tamamilang dkk. Termasuk saat LavAni menjuarai Proliga 2023 dengan menggilas Bhayangkara Presisi 3-2 di laga final.

Dalam 9 laga yang melibatkan kedua tim, LavAni sukses menyapu bersih berupa kemenangan. Sebaliknya, Jakarta Bhayangkara Presisi mempunyai PR besar untuk memutus rantai hasil minor.

Nicolas Vives selaku pelatih LavAni, sudah mematangkan taktik, untuk kembali menjadikan Bhayangkara Presisi sebagai pecundang di akhir laga Grand Final Proliga 2024.

Satu di antaranya ialah membuat outside hitter asal Mali milik Jakarta Bhayangkara Presisi, Noumory Keita, mati kutu.

Khusus untuk membuat Keita frustrasi, siasat float serve dilakukan. 

"Kami sudah menganalisis bagaimana kelemahan Bhayangkara," ucap asisten pelatih LavAni, Samsul Jais, dikutip dari BolaSport.

"LavAni kuat di servis, terutama yang jump serve, bebas, free, mau ke posisi mana, tapi yang float serve, kami arahkan ke Keita. Target servis kami Keita."

Baca juga: Derbi 2 Negara di Grand Final Proliga 2024, Megawati Kembali Hadapi Momok 5 Tahun Silam

Dengan servis yang kuat ini, LavAni membatasi serangan Bhayangkara. Kalaupun bisa menekan, tugas blok menjadi lebih mudah.

"Tidak kena blok, kami masih bisa defens, lalu serangan balik. Pada saat counter-attack ini yang membedakan poin kami dan Bhayangkara," terang Samsul Jais.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini