Akan tetapi setiap tim dalam situasi genting, maka pelatih Nicolas Vives selalu memasukkan Boy Sukhoi.
Dia dikenal mempunyai vertical jump tinggi dan serve attack yang menukik tajam. Terlebih dengan varisasi pipe attack, Boy menjadi salah satu hitter terbaik Indonesia dengan spike tiga meternya.
Wajar jika kemudian LavAni sangat mengandalkan pevoli berusia 21 tahun itu.
Di sisi lain Boy Arnez dkk, dari sektor putra, menjadi jagoan utama untuk mengukir sejarah sebagai tim pertama yang mampu menjuarai Proliga tiga musim beruntun.
Sejak kali pertama Proliga digelar tahun 2002, belum pernah ada tim yang mampu menorehkan tinta emas tersebut. Dan peluang itu sekarang dimiliki LavAni, karena mereka berstatus juara Proliga 2022 dan 2023,
Di sisi lain, LavAni juga mempunyai dominasi atas tim lawan, Bhayangkara Presisi.
Tercatat sejak Proliga 2023, total ada 9 pertemuan terakhir yang dilakoni kedua tim. Hasilnya, LavAni sukses sapu bersih 9 laga dengan kemenangan, termasuk final Proliga 2023 saat Boy Arnez cs kalahkan Jakarta Bhayangkara Presisi 3-2.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Delia Mustikasari)