Hanya saja dia lebih memilih KTM karena ada mantan kepala krunya. Bagi Bestia itu memudahkannya untuk langsung kompetitif sejak awal musim.
"Saya juga tergoda dengan opsi Aprilia," aku Bastianini.
"Namun pada akhirnya saya memilih untuk kembali ke mantan kepala kru saya dengan motor yang masih sangat kompetitif."
Keputusan Bastianini disambut baik oleh mantan kepala krunya yang kini di KTM, Alberto Giribuola.
Giribuola menerangkan dirinya dan Bastianini tak perlu memula dari 0 lantaran sudah mengenal satu sama lain.
Ini yang jadi keunggulan bagi keduanya menatap MotoGP 2025 di garasi KTM GASGAS.
"Ya, kami tak perlu memulai dari nol," kata Giribuola.
"Karena kami sudah saling mengenal satu sama lain dengan baik dan saya rasa ini bisa menjadi nilai tambah."
Sedikut mengulas kiprah Bastianini sebelum menjadi rider Ducati Lenovo, dia saat masih di Gresini bersaing ketat dengan Bagnaia.
Sesekali kedua rider asal Italia itu saling senggol di trek balap sebelum akhirnya menjadi partner di garasi Ducati merah.
Berkaca dari hal itu jadi satu pertanyaan bagaimana kira-kira persaingan antara Marquez dan Bagnaia musim depan.
Mengingat kisah keduanya hampir sama yaitu saling senggol ketika berada di lintasan balap.
"Saya pikir Marc (Marquez) dan Pecco (Bagnaia) adalah dua orang yang sangat cerdas dan akan tahu bagaimana hidup berdampingan dengan cara terbaik," ungkap Bastianini.
Sembari menunggu MotoGP 2025, MotoGP musim ini masih memiliki agenda pasca-jeda musim panas.