Dia kehilangan asa untuk mempertahankan gelar di Malaysia Open tahun ini setelah dibungkam Shi Yuqi.
Efek cedera dan banyaknya absen di beberapa turnamen membuat Axelsen belum meraih satu gelar pun tahun ini.
Kendati performa Axelsen tak segarang pada tahun 2022-2023 lalu, dia tetap jadi favorit di Olimpiade Paris 2024.
Ketenangan dan mentalitas ciamik Axelsen jadi bekal utama untuk mempertahankan medali emas.
Konsistensi dari jagoan Denmark ini juga jadi kunci agar dirinya bisa menambah koleksi medali emas Olimpiade.
Rentetan cedera dan kondisi menurun Axelsen seolah tak jadi masalah.
Sebab Axelsen tetaplah jagoan yang patut diwaspadai oleh kontestan lain di tunggal putra.
3. Jonatan Christie (Indonesia)
Ukiran sejarah manis Jonatan Christie di All England 2024 jadi saksi betapa beringasnya utusan Indonesia itu.
Sukses memenangkan satu gelar pestisius tahun 2024 ini jadi pelecut Jojo untuk melaju jauh di Olimpiade.
Bukan hanya mengandalkan gelar juara All England, torehan manis di Kejuaraan Asia juga jadi tolok ukur bagi suami Shanju.
Bisa dikatakan tahun 2024 ini Jojo sedang berada di momen manis untuk merebut torehan ciamik di Olimpiade.
Kendati harus masuk dalam hasil drawing yang sulit, diharapkan Jojo bisa menemukan siasat apik untuk melaju jauh.
Capaian terbaik Jojo di Olimpiade Tokyo 2020 lalu adalah melesat ke babak 16 besar saja.
Sebab dalam perebutan tiket ke babak perempat final, dirinya dijegal oleh Shi Yuqi.