"Saya ulangi bahwa semua peserta mematuhi aturan kelayakan," katanya.
"Namun yang ingin saya katakan adalah bahwa ini melibatkan orang sungguhan. Dan, omong-omong, ini bukan masalah transgender. Saya harus menjelaskannya dengan jelas."
Namun, kekhawatiran telah muncul di kalangan tinju dan komunitas olahraga yang lebih luas.
Pada hari Rabu, kapten tim tinju Australia Caitlin Parker mengungkapkan kekhawatirannya bahwa salah satu rekan setimnya bertarung di kelas berat 66 kg yang sama dengan Khelif.
"Saya tidak setuju dengan mereka yang diizinkan untuk bertanding dalam olahraga, terutama olahraga beladiri," kata Parker.
"Itu bisa sangat berbahaya." Agence France-Presse melaporkan bahwa Khelif mengaku sebagai korban "konspirasi besar" setelah didiskualifikasi tepat sebelum final di kejuaraan dunia tahun lalu.
Komite Olimpiade Aljazair mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka "mengutuk keras penargetan dan pencemaran nama baik yang tidak etis terhadap atlet terhormat kami, Imane Khelif, dengan propaganda tak berdasar dari beberapa media asing".
"Serangan seperti itu terhadap kepribadian dan martabatnya sangat tidak adil, terutama saat ia mempersiapkan diri untuk mencapai puncak kariernya di Olimpiade. COA telah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi juara kami," bunyi pernyataan itu.
(oln/theguardian/*)