Pasalnya, untuk pertama kalinya Indonesia tidak punya wakil tunggal putra di babak 16 besar.
Indonesia cukup lama menantikan medali emas dari tunggal putra sejak terakhir kali diraih Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004.
Sejak saat itu, misi untuk mengulangi pencapaian tertinggi itu kerap gagal, dan bahkan kini sudah 20 tahun sejak medali emas Taufik Hidayat.
Sejak sistem fase grup digunakan di Olimpiade London 2012, Indonesia selalu bisa menempatkan wakilnya ke babak akhir atau setidaknya masuk fase gugur.
Baca juga: Bagan 16 Besar Tunggal Putri Badminton Olimpiade Paris 2024: Peluang Besar Gregoria Dapatkan Medali
Sebelumnya, sejarah buruk pernah terjadi pada Olimpiade 2012. Di edisi itu, tunggal putra Indonesia diwakili Simon Santoso dan Taufik Hidayat.
Namun perjuangan keduanya hanya mentok bertahan sampai babak 16 besar. Di edisi itu pula tidak ada medali yang didapatkan Indonesia dari lima sektor yang diikut.
Kegagalan kemudian berlanjut di Olimpiade Rio de Janaeiro 2016, Tommy Sugiarto yang menjadi wakil tunggal putra Indonesia, hanya bertahan hingga 16 besar.
Namun sejarah buruk itu kini berganti menjadi sangat kelam karena untuk pertama kalinya tidak ada tunggal putra Indonesia di babak 16 besar.
Alhasil, misi untuk mengulangi pencapaian terbaik dengan meraih medali emas harus tertunda lebih lama lagi.
Dengan habisnya wakil Indonesia dari nomor tunggal putra, Indonesia hanya meloloskan dua wakil ke babak gugur.
Dua wakil itu yakni dari nomor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang akan menghadapi wakil China, Liang Weikeng/Wang Chang.
Lalu satu lainnya dari nomor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung akan menghadapi wakil Korea Selatan, Kim Ga-eun.
Sebelum dua tunggal putra tersingkir, Indonesia lebih dulu harus kehilangan wakil di nomor ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Baca juga: Jadwal Badminton Olimpiade Paris 2024 Hari Ini: 2 Wakil Indonesia Berjuang, Fajar/Rian dan Jorji
Rapor Tunggal Putra Indonesia di Olimpiade
Olimpiade 1992
- Alan Budi Kusuma: Juara