"Bruh..para transgender ini berkompetisi di sektor wanita di Olimpiade," protes Bridges dikutip dari talkSPORT.
"Mereka terlahir sebagai seorang pria, ini benar-benar hal yang memuakkan," sambungnya.
Sementara itu pihak IOC juga memberikan komentar terkait adanya petinju transgender yang turun di sektor wanita.
Juru bicara IOC, Mark Adams, meyakinkan pihak luar para petinju yang mendapatkan izin bertanding sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
"Semua orang yang berkompetisi di sektor wanita sudah memenuhi kriteria untuk bertanding," ucap Mark Adams dikutip dari Inside The Games.
"Mereka adalah seorang wanita sebagaimana tertera di paspor mereka."
"Dalam dalam hal itu, mereka adalah wanita," pungkasnya.
IOC lebih memihak kepada Imane Khelif yang mendapat banyak kecaman.
Menurut mereka, Khelif merupakan korban dari sebuah ketidakadilan yang membuat sang atlet dirugikan.
"Kedua atlet ini (Imane Khelif dan Lin Yu Ting) merupakan korban tes yang tidak adil dan menyebabkan tragedi besar," lanjut terang pihak IOC dikutip dari News18.
"Saat mendekati akhir turnamen Kejuaraan Dunia Tinju IBA (International Boxing Association), mereka tiba-tiba didiskualifikasi tanpa ada proses lebih lanjut," paparnya.
Untuk diketahui, Imane Khelif dan Lin Yu Ting memiliki kromosom XY yang menjadi tanda mereka adalah seorang laki-laki.
Hal itu diketahui, sebelum mereka mengikuti ajang Kejuaraan Dunia Tinju 2023 lalu.
Saat itu, IBA melarang keduanya bertanding lantaran tak memenuhi syarat yang berlaku.
(Tribunnews.com/Guruh)