Hal itu dibuktikan dengan fakta bahwa Gregoria baru bisa meraih gelar BWF World Tour perdananya awal tahun 2023.
Tepat di ajang Spain Masters, Gregoria akhirnya pecah telur dan sejak saat itulah performanya perlahan menanjak.
Dalam waktu 1,5 tahun terakhir, kedewasaan dan mentalitas daya juang yang dimiliki Gregoria tampak kian matang.
Gregoria yang dulu kerapkali tersingkir pada babak pertama ataupun kedua saat mengikuti turnamen badminton.
Kini bisa lebih lama bertahan hingga tak jarang dirinya tembus babak perempat final, semifinal bahkan final.
Mengingat ketatnya persaingan nomor tunggal putri dunia, Gregoria terlihat terus membuktikan harga dirinya.
Hingga puncaknya di Olimpiade Paris 2024, di mana ia masih bertahan sebagai satu-satunya wakil tunggal Indonesia cabor badminton.
Jalan Terjal Gregoria Selamatkan Sejarah Indonesia di Olimpiade
Fakta bahwa Jorji -sapaan akrab Gregoria Mariska- menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di badminton Olimpiade Paris 2024 jelas membuat dirinya merasa terbebani hingga hari ini, Jumat (2/8/2024).
Hal itu diakui Gregoria sesaat setelah bisa mengatasi perlawanan Kim Ga Eun di babak 16 besar.
"Pertandingan kali ini beban cukup besar, karena di Olimpiade saya tinggal sendiri," kata Gregoria dilansir laman Kemenpora.
"Saya takut tidak bisa memberikan yang terbaik," tukasnya.
Apa yang disampaikan Gregoria seakan menjadi tanda bahwa dirinya memang merasa terbebani dengan kondisinya saat ini.
Hanya saja seakan tidak ingin mengecewakan masyarakat tanah air, Gregoria terus berjuang keras untuk memenangkan laga.